PRAKTIKUM
IX
Topik : Strobilus
Gymnospermae.
Tujuan :
Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada
beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya.
Hari/ Tanggal : Kamis/ 25 April 2014.
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin.
I. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Alat
tulis
2. Baki
Bahan :
1. Daun
strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus
merkusii Jungh. & De Vriese)
2. Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
3. Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Mengamati
bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai
strobilus, biji dan sayap.
3. Mengamati
bagian-bagian daun, duduk daun, dan deskripsi daun.
4. Menggambar
hasil pengamatan dan memberi keterangan.
5. Membuat
foto pengamatan.
6. Membuat
laporannya.
III. TEORI DASAR
Berdasarkan letak bakal
bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2
subdivisio yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah
tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus oleh daging atau daun buah, tetapi
menempel pada daun buah dan terlihat jelas dari luar, sehingga dinamakan
tumbuhan biji terbuka atau berbiji telanjang. Sedangkan Angiospermae adalah
tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun atau daging buah dan tidak
terlihat dari luar, sehingga tumbuhan Angiospermae dinamakan tumbuhan biji
tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan
biji terbuka atau gymnospermae antara lain sebagai berikut:
1. Umumnya
berakar tunggang.
2. Daun
sempit, tebal dan kaku.
3. Bunga
yang sesungguhnya belum terdapat, jadi hanya berupa daun buah dan badan
penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada dua macam strobilus yaitu
strobilus jantan dan strobilus betina, strobilus jantan tersusun dari badan
penghasil serbuk sari sedangkan untuk strobilus betina tersusun dari daun buah.
4. Terjadi
pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan
dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri
anatomi tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae antara lain
sebagai berikut :
1. Akar
dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder).
2. Pada
ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra ke
arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra
dengan ujung akar.
3. Batang
tidak mempunyai floeterna (sarung tepung) yaitu endodermis yang menghasikan zat
tepung.
4. Buluh
kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja
sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae atau tumbuhan berbiji
terbuka , kadang-kadang ditemukan strobilus yang berupa helaian, serupa dengan
kulit, ukurannya cukup besar dan berbentuk seperti jarum atau sisik-sisik
kecil. Bunga atau strobilusnya berkelamin satu dan ada yang berumah satu atau
dua serta telanjang. Bunga atau strobilus jantan mirip bunga bentuk untai
(amentum), benang sarinya sangat banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini.
Bunga betina yang diberi nama “kerucut” dengan banyak sisi kerucut berjejal
rapat dan tersusun spiral, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik
buah), dan ini dari atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh
bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.
Sifat utama dari divisio Pinophyta adalah bijinya “telanjang” yang tumbuh
kurang lebih terendah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus)
atau pada tangkai di antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji Magnoliophyta
tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain.
Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang yang terbuka dan serbuk
sari tumbuh dari tiap serbuk menembus jaringan ovul, tetapi pada Magnoliophyta
serbuk sari tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tetapi hinggap pada bagian
kepala putik (stigma) dari putik (pistilum) di mana ia akan berkecambah. Tabung
sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya mulai memasuki
jaringan ovul.
Beberapa
hal lain yang membedakan antara Pinophyta dan Magnoliophyta:
1. Tidak
adanya pembuahan ganda.
2. Tidak
adanya pembuluh trakea pada xilem, kecuali pada sub divisio Gnetophytina.
3. Tidak
adanya sel pengantar pada xylem.
4. Adanya
gametofit betina yang terdiri dari banyak sel.
5. Adanya
arkegonium pada gametofit betina (kecuali pada Gnetum dan Welwitschia).
6. Sebagian
besar berupa tumbuhan berkayu.
IV. HASIL PENGAMATAN
1.
Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
Berdasarkan
hasil pengamatan
a.
Strobilus jantan
b. Strobilus betina
Berdasarkan foto
pengamatan
a.
Strobilus jantan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
b. Strobilus betina
Sumber: Dok.
Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
a.
Strobilus jantan
Sumber: Anonim a. 2014
b. Strobilus betina
Sumber: Anonim
b. 2014
2.
Daun strobiulus jantan dan betina Pakis
haji (Cycas rumphii L.)
Berdasarkan hasil pengamatan
a.
Strobilus jantan
b. Strobilus betina
Berdasarkan foto
pengamatan
a.
Strobilus jantan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
b. Strobilus betina
Sumber: Dok.
Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
a.
Strobilus jantan
Sumber: Anonim c. 2014
b. Strobilus betina
Sumber: Anonim
d. 2014
3. Daun
strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Berdasarkan hasil pengamatan
a.
Strobilus jantan
b. Strobilus betina
Berdasarkan foto
pengamatan
a.
Strobilus jantan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
b. Strobilus betina
Sumber: Dok.
Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
a.
Strobilus jantan
Sumber: Anonim e. 2014
b. Strobilus betina
Sumber: Anonim
f. 2014
V. ANALISIS DATA
1.
Daun Strobilus
Jantan dan Betina Pinus (Pinus merkusii
Jungh. & De Vriese)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Pinopsida
Ordo : Pinales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii Jungh. & De Vriese
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, tumbuhan ini
merupakan tanaman hias. Pinus tergolong tanaman gymnospermae yang berhabitus pohon
berkayu, daun berbentuk jarum, bunga berkelamin satu dan berumah satu, pangkal
daunnya membulat, permukaan daunnya licin dan tidak memiliki pelepah.
Untuk strobilusnya, strobilus jantan
dan strobilus betina pada pinus letaknya terpisah, namun masih berada pada satu pohon
yang sama. Strobilus jantan letaknya pada ujung tangkai sedangkan strobilus
betina pada tengah tangkai. Strobilus jantan mirip untai, tangkai sari dengan ujung
serupa perisai, ruang sari dua, dan memiliki sangat banyak benang sari.
Strobilus jantan terminal atau
aksilar pada sarung pendek dan
membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang berwarna ungu kecoklatan,
pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia bersayap yang
bertumpuk seperti bulir, panjangnya
kurang lebih 2 cm. Sedangkan strobilus betina sering dinamakan strobilus
kerucut dengan banyak sisik-sisik kerucut yang tertimbun rapat pada badannya
yang tersusun secara spiral. Sisik penutup serupa dengan selaput dan kerap kali
menghilang. Strobilus betina memiliki sisik-sisik
ovula yang juga tersusun spiral, sisik ovula tumbuh pada ketiak sisi braktea. Strobilus
betina yang sudah masak tumbuh menjadi konus atau runjung yang mengeras dan
mengayu dan lama kelamaan akan jatuh ke tanah.
Menurut literatur Wikipedia.com,
pinus atau tusam bersifat berumah satu atau monoecious, yaitu dalam satu
tumbuhan terdapat strobilus jantan dan strobilus betina namun letaknya terpisah.
Strobilus jantan terdapat di ujung cabang, membawa banyak mikrosporofil yang
tersusun secara spiral. Sedangkan strobilus betina terletak agak jauh dari
ujung cabang; terdiri dari sisik-sisik ovula yang tersusun secara spiral.
2.
Daun Strobilus Jantan dan Betina Pakis Haji
(Cycas rumphii L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii L.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pakis haji adalah termasuk dalam divisio Pinophyta atau
tumbuhan yang berbiji terbuka. Pakis haji merupakan tumbuhan pohon yang
menyerupai palem tetapi ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang dan
sistem perakarannya tunggang.
Untuk strobilusnya, strobilus
jantan dan strobilus betina pada tanaman pakis haji terdapat pada dua buah pohon yang berbeda atau terpisah. Strobilus jantan terdiri dari banyak
mikrosporofil (stamen) yang tersusun
spiral dan masing-masing membawa banyak mikrosporangia (kantung sari) pada
permukaan bawahnya. Sedangkan strobilus betina
berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspora (karpel) dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain,
setiap makrospora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya. Ovul kemudian akan
berkembang dan menghasilkan biji. Berat strobilus betina sampai
mencapai 35 kg. Sisik strobilusnya tersusun spiral di sekeliling poros tengah,
tetapi pada strobilus betina ini kurang bervariasi dan berbeda bentuknya
dibandingkan strobilus jantan. Setiap sisik strobilus berisi dua bakal biji
yang masing-masing duduk pada satu sisi tangkai sisik. Pada pakis haji
megasporangium muncul pada alat yang mirip daun, disebut megasporofil, yang
jauh lebih kecil daripada daun sejati, tetapi seperti halnya daun, mempunyai
struktur pipih, panjang 15-20 cm, berbentuk spiral tertutup pada batang utama.
Tiap megasporofil terdiri atas bagian distal yang terbagi menyirip dan bagian
proksimal yang mirip tangkai dengan 3-10 megasporangium. Selama hidup tumbuhan betina
pakis haji, meristem ujungnya berselang-seling menghasilkan daun sejati dan
megasporofil. Jika megasporofil telah memenuhi fungsi perkembangbiakan maka megasporofilnya
akan gugur.
Untuk
penyerbukan pada pakis haji dibantu dengan oleh angin atau serangga,. Strobilus
jantan menghasilkan aroma yang cukup menyengat sehingga serangga tertarik
kepadanya. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan
berkembangbiak pada saat yang sama. Setelah terjadi pembuahan, strobilus betina
menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya.
Untuk sifat lainnya daun pakis haji
umumnya sempit, tebal, dan kaku. Daunnya merupakan daun lengkap karena terdiri
atas dari upih/pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Untuk tangkai daunnya
terdapat duri yang menempel, durinya sangat tajam. Pada tangkai daunnya
memiliki anak daun yang sangat banyak pada kiri dan kanannya dengan ciri-ciri
daun berbentuk bangun lanset, pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun ratanya,
dan untuk tata letak daunnya pada tangkai adalah berseling. Untuk bijinya bulat
memanjang berwarna coklat atau orange.
Menurut literatur Wikipedia.com,
semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan
betina. Serbuk sari dihasilkan tumbuhan jantan dari strobilus jantan yang
tumbuh di ujung batang. Strobilus betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun.
Walaupun disebut pakis, dan daun mudanya
seperti pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan bersprora
seperti pakis-pakis yang lain.
3. Daun
strobilus jantan dan betina melinjo (Gnetum
gnemon L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon
L.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, tumbuhan melinjo merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon berkayu dengan
tinggi 5-22 m, dan ranting pada ruas membesar dan berbuku. Untuk daunnya
letaknya berhadapan, bentuknya elips memanjang, tanpa daun penumpu, bertangkai,
dan tulang daunnya menyirip.
Untuk
strobilusnya, strobilus jantan dan betina pada tanaman melinjo berada pada satu
tangkai strobilus yang tumbuh di ketiak daun namun terpisah. Strobilus betina terdapat tenda bunga berbentuk tabung dan satu bakal
biji telanjang dengan dua selubung, selubung terluar pendek, yang terdalam
memang menjadi buluh yang serupa tangkai putik yang menonjol selain itu
terdapat bakal biji, biji berbentuk bulat telur terbalik pada waktu masak
berwarna merah tua dengan ujung meruncing pendek dan kulit luar berdaging. Kulit biji mempunyai 3 lapisan , yaitu lapisan kulit
luar (surotesta), kulit tengah (sclerotesta) dan kulit dalam (endotesta).
Buah pada tanaman melinjo duduk dengan ujung yang meruncing pendek dan kulit
luarnya berdaging. Biji dihasilkan oleh bungan atau strobilus. Untuk srobilus jantan tersusun oleh 2-3 baris bunga
jantan dan di atasnya satu baris bunga betina yang tidak sempurna. Strobilus
jantan dengan tenda bunga berbentuk tabung, benang sari satu, ruang sari dua.
Sebenarnya buah pada Melinjo adalah
biji. Secara alami, tumbuhan melinjo berkembang biak dengan biji. Buah pada
melinjo adalah buah semu atau buah buni atau buah batu.Buah duduk pada waktu
masak merah tua indah, panjang 2-2,5 cm. eliptis atau bentuk bulat telur
terbalik, dengan ujung meruncing yang pendek, kulit luar berdaging.
Menurut literatur Wikipedia.com,
pada melinjo merupakan pohon yang berumah dua. Bijinya tidak terbungkus daging
tetapi terbungkus kulit luar. Strobilusnya berbuku-buku, pada setiap buku
terdapat kupula yang dibentuk dari sisik-sisik braktea yang bersatu. Untuk
strobilus jantan pada setiap buku terdapat 1 lingkaran bunga-bunga yang steril
di sebelah atas dan dibawahnya terdapat beberapa lingkaran bunga-bunga jantan.
Sedangkan pada strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina. Tanaman
melinjo dapat dikembangbiakan secara vegetatif ataupun generatif.
VI. KESIMPULAN
1.
Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese.) merupakan tumbuhan berumah satu.
Strobilus jantan yang banyak membawa mikrosporofil yang tersusun spiral, pada
tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia bersayap. Sedangkan strobilus
betina memiliki sisik-sisik ovula yang juga tersusun spiral, setiap sisik ovula
membawa 2 ovula.
2.
Pakis haji (Cychas rumphii L.) merupakan tumbuhan berumah dua. strobilus
jantan dan strobilus betina pada tanaman pakis haji terdapat pada dua buah pohon yang berbeda atau terpisah. Strobilus jantan terdiri dari banyak
mikrosporofil (stamen) yang tersusun
spiral dan masing-masing membawa banyak mikrosporangia (kantung sari) pada
permukaan bawahnya. Sedangkan strobilus betina
berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspora (karpel) dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain,
setiap makrospora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya.
3.
Melinjo (Gnetum gnemon L.)
merupakan tumbuhan berumah satu artinya dalam satu pohon terdapat dua jenis
strobilus. Baik strobilus jantan dan maupun strobilus betina berada dalam satu
tangkai, bentuk bijinya seperti bulat telur terbalik.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri . 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP
UNLAM.
Banjarmasin.
Diakses
tanggal 26 April 2014.
2014.
Diakses
tanggal 26 April 2014.
tanggal 26 April
2014.
April
2014.
Diakses
tanggal 26 April 2014.
Sumardi, Issirep dan Agus Pudjoarianto. 1992. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas
Biologi-UGM.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada
University
Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar