PRAKTIKUM VII
Topik : Arthropoda
Tujuan : Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan
membedakan
kelompok-kelompok utama Arthropoda
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
1.
Lup
2.
Cawan petri
3.
Baki
4.
Ether (obat
bius) dan kapas
5.
Pinset
Bahan
:
1.
Udang galah (Cambarus viridis)
2.
Belangkas (Limulus
moluccanus)
3.
Lipan (Scolopendra morsitans)
4.
Kaki seribu (Julus virtagatus)
5.
Kecoa (Periplaneta americana)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Jika hewan yang tersedia masih hidup, Hewan tersebut
dimatikan atau dibius terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan,
kaki seribu, dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya.
Meletakkan kaki seribu, lipan, dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat
bius dengan menggunakan kapas.
3. Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat
gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang diamati.
a. Belangkas dan kecoa diamati dari arah dorsal dan
ventral.
b. Lipan dan kaki seribu diamati dari arah dorsal.
c. Udang galah diamati dari arah lateral.
4. Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci
identifikasi Arthropoda.
5. Membuat foto pengamatan dan laporannya.
III.
TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan animalia.
Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar
80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa
filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil
dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian
bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka
waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota
filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain
itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata
yang dapat terbang.
Arthropoda
merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang
dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul
berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi
segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang
disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk
eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala
diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya
Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata
dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun
belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda
tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita,
Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda,
Symphyla, yang semuanya tadinya
termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora,
Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Ciri-ciri umum Artropoda adalah :
- Mempunyai appendage yang beruas
- Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
- Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
- Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
- Mempunyai system syaraf tangga tali.
- Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan
ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.
Ada
embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua
segmen tubuh
2.
Ada
organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.
Ada
kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang
membentuk endoskeleton
Ciri-ciri umum
dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai.
Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka
luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat
organik hidup dan zat yang busuk. Ciri
dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille
dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai
sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu
thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri
dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes.
Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya
di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang
membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda
yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki
alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran.
Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla
yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan
pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6
mm.
Sub filum dari Onychopora
hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas
ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta
aktif di malam hari. Mempunyai kelenjar sebagai
pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif. Sub
filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida,
Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri
yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki
6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen
tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida
yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas
dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas
Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san
cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada
yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen
dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat
sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas
Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen
tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem
sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
No.
|
Pembeda
|
Spesies
|
||||
Udang
Galah
|
Belangkas
|
Lipan
|
Kaki
Seribu
|
Kecoa
|
||
1.
|
Jumlah kaki
|
1 pasang kaki
penje-pit, 5 pa-sang kaki renang, dan 5 pasang kaki jalan.
|
6 pasang kaki.
|
20 pasang
kaki.
|
Tak terhingga,
tapi satu sigmen ada 2 pasang kaki.
|
3 pasang kaki
|
2.
|
Fungsi kaki
|
Ada yang untuk
berenang, ada untuk menjepit, dan ada untuk berjalan.
|
Untuk berenang
dan merayap di pantai.
|
Untuk merayap
atau berjalan
|
Untuk merayap
atau berjalan
|
Untuk merayap
atau berjalan
|
3.
|
Habitat
|
Air tawar
seperti sungai, danau, dll.
|
Air laut dan
pantai.
|
Di tempat yang
lembab, dan di kayu-kayu yang lapuk.
|
Di tempat yang
lembab, dan di kayu-kayu yang lapuk.
|
Di tempat yang
lembab, dan tempat-tempat yang kotor
|
4.
|
Tubuh
|
Dilindungi
oleh kulit luar yang mengeras.
|
Dilindungi
kulit yang mengeras pada bagian dorsal.
|
Bersigmen-sigmen
|
Berbentuk
silinder panjang dan bersegmen-segmen
|
Tubuhnya agak
licin dan memiliki sayap.
|
5.
|
Ciri khas
|
Memiliki kaki
penjepit yang sangat panjang.
|
Memiliki
alat semacam penusuk panjang.
|
Memiliki bisa
atau racun untuk melumpuhkan mangsa.
|
Memiliki kaki
yang sangat banyak.
|
Memiliki sayap
karena merupakan kelas insect.
|
1. Udang
galah (Cambarus viridis)
Berdasarkan hasil pengamatan
Dari Arah Lateral
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Penjepit
4. Kaki jalan
5. Kaki ekor
6. Sigmen abdomen
7. Ekor
|
Berdasarkan foto pengamatan
Dari Arah Lateral
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Penjepit
4. Kaki jalan
5. Kaki ekor
6. Sigmen abdomen
7. Ekor
|
|
Sumber: Dok. Pribadi 2104
Berdasarkan literatur
Dari Arah
Lateral
|
Sumber: Anonim a. 2014
2. Belangkas
(Limulus moluccanus)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Silaria
2. Kulit
3. Kaki
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Mata
2. Kulit
3. Duri
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Silaria
2. Kulit
3. Kaki
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kulit
3. Duri
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Silaria
2. Kulit
3. Kaki
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
Sumber: Anonim b. 2014
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Mata
2. Kulit
3. Duri
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
|
Sumber: Anonim c. 2014
3. Lipan
(Scolopendra morsitans)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Bagian
Ventral
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Bagian Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber:
Dok. Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Anonim d. 2014
Begian
Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Kulit
7. Gigi
|
Sumber:
Anonim e. 2014
4. Kaki
seribu ( Julus virgatus)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Bagian Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Dok.
Pribadi 2014
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber:
Dok. Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Anonim f. 2014
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Anonim g. 2014
5.
Kecoa (Periplaneta
Americana)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Kaki
4. Sigmen
5. Tibia
6. Coxa
7. Femur
|
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Sigmen
5. Antena
6. Cercus
7. Tarsus
|
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Kaki
4. Sigmen
5. Tibia
6. Coxa
7. Femur
|
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Sigmen
5. Antena
6. Cercus
7. Tarsus
|
|
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Kaki
4. Sigmen
5. Tibia
6. Coxa
7. Femur
|
Sumber: Anonim h. 2014
Bagian
Dorsal
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Sigmen
5. Antena
6. Cercus
7. Tarsus
|
|
Sumber: Anonim i. 2014
V.
ANALISIS
DATA
1.
Udang
(Cambarus
viridis)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis : Crustacea
Subclassis : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Familia : Cambarusdae
Genus : Cambarus
Species : Cambarus
viridis
Sumber: Hegner &
Engemann.1968.
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa ciri-ciri morfologi Cambarus
viridis yaitu tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen yang ditutupi oleh karapaks (tameng keras) yang menjulur ke depan
diantara kedua matanya yang disebut rastrum. Cephalothorax
mempunyai tiga belas alat tambahan, yang paling utama yaitu lima pasang kaki
jalan yang berubah fungsi menjadi kaki penjepit, lima pasang kaki jalan dan
satu pasang mata serta dua pasang antenna. Pada bagian caput terdapat mata dan
antenna.
Abdomennya
terbagi atas tujuh segmen yaitu enam segmen yang memiliki kaki dengan ujung
berbelah dan satu segmen terakhir yang disebut telson. Sistem pencernaan makanannya dimulai dari mulut, lambung,
usus dan anus. Mulutnya terdiri dari satu pasang rahang muka (maxilla) yang
kuat dan tajam, dua pasang rahangf bawah (mandibula) untuk memegang makanan dan
tiga pasang kaki rahang. Dinding lambungnya memilki gigi yang tajamyang terbuat
dari kitin, sel-sel kelenjar pencernaan, dan dua buah gastrolit (bulatan kapur)
yang berguna sebagai cadangan. Kapur untuk pengelupasan kulit. Lambungnya juga
mempunyai zat tanduk yang berfungsi untuk membantu mencernakan makanan dan
mengeluarkan emzim protease.
Udang ini memilki dua
pasang mata yang majemuk yang tersusun atas banyak unit optik yang disebut
ommatidium. Juga memilki dua pasang antenna yang pendek sebagai alat pencium
dan sepasang yang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba dan pada
pangkalnya terdapat alat keseimbangan yang berupa butiran CaCO3.
Reproduksinya dengan pembuahan sel telur oleh sperma dan meetas menkadi larva
nauphilus yang mempunyai rambut getar serta berkaki 3 pasang (posterior).
Untuk kelasnya, Cambarus
viridis termasuk dalam kelas crustaceae yang
biasanya hidup di air tawar, di danau dan di kolam.
2.
Belangkas
(Limulus
moluccanus)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum : Chelicerata
Classis :
Merostomata
Ordo :
Xiphosura
Familia :
Limulusidae
Genus :
Limulus
Species :
Limulus moluccanus
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa hewan ini panjangnya dapat mencapai 60 cm. Tubuhnya dibagi
menjadi dua bagian, yaitu chepalotorax dan abdomen, yang masing-masing tertutup
oleh karapas yang berkesinambungan, lalu melanjut sebagai ekor yang berbentuk
tombak yang di sebut telson.
Limulus disebut juga
kepiting raja, bagian tubuhnya terdiri dari bagian anterior berupa prosoma dan
bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian prosomanya tidak bersegmen,
berbentuk semi sirkular dan karapaks. Pada bagian ini juga terdapat sepasang
mata media dan sepasang mata lateral. Selain itu juga pada bagian prosoma ini
terdapat 6 pasang appendage. Satu pasang pertama berupa celate chelicera, 4
pasang kaki chelate dan yang terakhir satu pasang kaki non chelate.
Pada
bagian dorsal terdapat dua pasang mata dan mempunyai ekor yang panjang yang
disebut telson, sedang dari arah lateral mempunyai kaki yang terletak di
belakang mata dengan jumlah kaki 6 pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang
ada sekat-sekat di tubuhnya.
Bagian
opisthosomanya berbentuk heksagonal dan terdapat 6 pasang appendages. Pada satu
pasang yang pertama membentuk genital operkulum berupa 5 pasang paru-paru.
Sistem respirasinya yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan
larvanya tribolit.
Untuk kelasnya, Limulus
moluccanus
termasuk dalam kelas Arachnida dan hewan
ini habitatnya di laut. Kerangkanya banyak ditemukan di pinggir pantai.
3.
Lipan
(Scolopendra
morsitans)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub
phylum : Mandibulata
Classis : Chilopoda
Ordo : Chilopodea
Familia : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Species : Scolopendra
morsitans
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa Lipan memiliki bentuk tubuh yang ramping dan pipih dorsi
ventral dengan segmentasi yang terlihat jelas. Pada tiap segmen tubuh terdapat
sepasang kaki yang terletak lateral.
Pada bagian kepala terdapat sepasang antena panjang yang berfungsi sebagai
penunjuk arah jalan atau sebagai penanda rangsangan yang ada didepannya,
sepasang mata yang masing-masing terdiri dari banyak oselli, mandibula dan dua
pasang maksila. Segmen pertama di tepi caudal dilengkapi dengan sepasang cakar
racun/toksilogmatha yang berfungsi sebagai proteksi serangan musuh. Maksila
pada caput berfungsi sebagai cakar pemegang mangsa.
Hewan
ini mempunyai tubuh panjang dan agak gepeng dengan warna coklat gelap, terdiri
atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu
pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen
terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat
sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal
dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya,
sehingga bersifat karnivora.
Untuk kelasnya, Scolopendra morsitans
termasuk dalam kelas Chilopoda. Scolopendra morsitans
hidup di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
4.
Kaki
seribu (Julus
virgatus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum
: Mandibulata
Classis : Diplopoda
Ordo : Diplopodea
Familia : Julidae
Genus : Julus
Species : Julus virgatus
Sumber:
Hegner & Engemann.1968.
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa Julus terrestris yang
biasa disebut kaki seribu karena mempunyai kaki yang banyak sebagai alat gerak
memiliki 2 ekor kaki disetiap ruas tubuhnya. Hewan ini hidup di tempat yang
lembab dan gelap, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu
menghindari cahaya. Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen)
terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki,
dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau
kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Pada kepala terdapat
sepasang antena yang pendek dan dua kelompok mata tunggal. Antena pada hewan
ini berfungsi untuk memeriksa rute perjalanannya.
Kaki
seribu terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaput, toraks pendek dan abdomen yang
panjang. Tubuh kaki seribu subsilindris yang terdiri atas 25-100 segmen. Setiap
segmen memiliki dua pasang alat gerak dan berasal dari dua segmen yang menyatu.
Alat gerak pada segmen ke tujuh mengalami modifikasi menjadi alat kopulasi.
Pada
bagian kaput memiliki sepasang antena yang pendek yang berfungsi sebagai kemoreseptor dan mata yang masih sederhana.
Kaki seribu memiliki rambut-rambut pembau (rambut olfaktori) dan sepasang
kelenjar yang mengeluarkan aroma tertentu untuk melawan musuhnya. Makanannya
berupa sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan kadang-kadang tumbuhan yang masih
hidup. Juga
terdapat sebuah struktur lempengan yang mungkin merupakan maksila. Toraksnya
pendek dan terdiri atas 4 somit yang memilki sepasang kaki kecuali somit
pertama. Abdomen yang panjang mempunyai 9 sampai 100 somit ganda yang
masing-masing dengan dua pasang kaki bersegmen tubuh.
Untuk kelasnnya, Julus virgatus
termasuk dalam kelas Diplopoda. Hewan
ini biasanya hidup di darat di tempat – tempat gelap,
lembab, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari
cahaya.
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Mandibulata
Classis : Insecta
SubClass : Pterygota
Ordo : Blattaria
Familia : Blattidae
Genus : Periplaneta
Species : Periplaneta
americana
Sumber: Jasin, 1987.
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa kecoa termasuk dalam dua genera ialah Periplaneta dan Blatta.
Pada Periplaneta kedua jenis kelamin
memiliki sayap lengkap kecoa termasuk hewan omnivora, merupakan hama di dapur
dan gudang. Tubuh Periplaneta terbagi
menjadi tiga bagian, dari anterior ke posterior ialah caput, thorax, dan
abdomen. Caput dilengkapi dengan antena yang bersegmen dan mata. Diantara kedua
basis antena terdapat satu mata sederhana yang disebut ocellus. Leher atau cervix terdapat diantara caput dan thorax.
Bagian tengah adalah thorax yang tersusun oleh tiga segment yaitu prothorax, mesothorax dan metathorax. Bagian thorax ini
dilengkapi dengan tiga pasang kaki disetiap segmennya dan dua pasang sayap.
Sayap anterior berupa lembaran tidak tembus cahaya, sedang sayap posterior
berupa lembaran tipis dan transparan. Sayap-sayap hanya terdapat pada
mesothorax dan metathorax. Dirinjau dari strukturnya, sebuah sayap terdiri atas
membran bawah dan atas yang merupakan hasil perluasan dari kutikula yang
diperkuat dengan anyaman vena atau nervi yang bercabang-cabang. Sayap di
anterior lebih kecil dibandingkan sayap posterior. Tempat melekatnya saya
anterior disebut elytra. Abdomen terdiri atas sepuluh segmen. Seluruh permukaan
tubuhnya ditutupi oleh kutikula dari kitin.
Telur
→ Larva
→ Nimfa
→ Imago
(dewasa)
|
Hewan
jantan terkenal dengan suara keriknya pada musim kawin. Hewan ini mengerik
untuk menarik betina dan mengusir saingannya. Betinanya mempunyai ovipositor
pendek dan dapat digunakan untuk menggali tanah. Hewan ini tergolong hewan yang
berbuku-buku, tubuh dan badannya beruas-ruas dan sistem syarafnya tangga tali.
Untuk kelasnnya, Periplaneta americana termasuk kelas insect. Habitat
hewan ini yaitu di tempat-tempat yang kotor seperti gudang, tumpukan
barang-barang, sampah dan lain-lain. Hewan ini juga dapat menjadi penyebar
penyakit.
VI. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri
Arthropoda yaitu mempunyai appendix yang beruas, rangka luar yang membungkus
tubuh terdiri dari zat kitin, dan bentuk tubuhnya simetris bilateral, biasanya
ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin, sehingga ruas tersebut
bisa digerakkan, memiliki sistem saraf tangga tali, coelom pada hewan dewasa
adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
2. Cambarus
viridis termasuk dalam kelas crustaceae yang
biasanya hidup di air tawar, di danau dan di kolam. Cambarus viridis memiliki 1 opasang penje[it, 5 pasang kaki renang, dan 5 pasang kaki
jalan.
3. Limulus
moluccanus
termasuk dalam kelas Arachnida yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang
yang disebut telson pada bagian dorsal dan memiliki enam pasang kaki.
4. Scolopendra morsitans
termasuk dalam kelas Chilopoda yang memiliki segmen tubuh yang lebih lebar dari
kaki seribu dan jumlah kaki yang lebih sedikit karena segmen tubuhnya juga
lebih sedikit.
5. Julus virgatus
termasuk dalam kelas Diplopoda yang memiliki banyak kaki yang berpasangan pada
tiap ruas kecuali pada posterior dan anterior, serta memiliki sepasang antena
pendek dan mandibula pada kepala.
6. Periplaneta americana
termasuk kelas Insecta,
tubuhnya terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen. Sistem
respirasi pada kecoa adalah dengan menggunakan trakea. Kecoa hidup di darat.
7. Arthropoda
merupakan phylum terbesar dalam kerajaan Animalia yang mempunyai 3 sub phylum
yaitu Mandibulata, Onychopora, dan Chelicerata.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
b. 2014. Belangkas. http://www.nms.ac.uk (online). Diakses 18
April
2014.
Anonim c. 2013 http://Belangkas.
http://home.eckerd.(online). Diakses
18
April
2014.
Anonim d. 2014 http://Belangkas.
http://home.eckerd.(online). Diakses
18
April
2014.
Anonim e. 2014. http://www.landcareresearch.co.nz
(online). Diakses
18
April
2014.
Anonim f. 2014. http://wwwklasifikasiinvrtebrata.co.net (online).
Diakses
18 April 2014.
co.nz
(online) Diakses 18
April 2014.
Anonim h. 2014. Kluing. http://www.landcareresearch.co.nz (online).
Diakses
18 April 2014.
Anonim i. 2014. Kecoa. http://www.seantwiddy.com(online). Diakses 18
April
2014.
Bunda
Halang, Mahrudin, dan Mualana Khalid Riefani. 2014. Penuntun
Praktikum
Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM
Banjarmasin.
Hegner,
Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi.
London : The
Macmillan Company Collier-Macmilllan
Limited.
Jasin,
Maskoeri. 1987. Sistematika Hewan.
Surabaya: Sinar Wijaya.
Radiopoetro,
1983. Zoologi invertebrata. Jakarta:
Erlangga.
Rusyana,
Adun. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung
: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar