PRAKTIKUM VIII
Topik : Insecta
Tujuan : Mengenal bagian-bagian tubuh dari Insecta
Hari/ tanggal :
Kamis/ 25 April 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT DAN
BAHAN
Alat :
1. Lup
2. Baki
Bahan : 1. Kupu-kupu
(Hypolimnas bolina L.)
2.
10 jenis semut
a.
Semut Rang-rang (Oecophylla
sp)
b.
Semut Gula (Formica
yessensis)
c.
Semut Penyengat (Polistes sp.)
d.
Semut Buah (Polyrhachis
boltoni)
e.
Semut Kayu (Polyrhachis
pruinosa)
f.
Semut Salimbada (Lasius
Fuliginosus)
g.
Semut Taman (Monomorium
pharaonis)
h.
Semut Sawah (Polyrhachis
frushtorferi)
i.
Semut Hitam Kecil (Camponotus
carnelinus)
j.
Semut Kecoklatan (Anoplolepis Gracilipes)
II. CARA KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Mengamati bagian ventral dan bagian dorsal tubuh kupu – kupu dengan sayap terentang. Menggambarkan dan memberi keterangan.
- Mengamati semut serta membandingkan perbeedaan – perbedaan yang dimiliki oleh 10 jenis semut.
- Membuat foto pengamatan.
III. TEORI DASAR
Tubuh serangga terdiri atas tiga tagmata, yaitu : kepala,
thoraks dan abdomen. Kepala memiliki empat pasang embelan, yang pertama adalah
antena yang berasal dari bagian praoral kepala, yang berikutnya berturut-turut
adalah mandibula, maksila pertama dan maksila kedua. Mandibula tampak sebagai
struktur tunggal, sedangkan kedua pasang maksila memiliki juluran
bersendi-sendi yang disebut palpi. Pangkal maksila kedua berfungsi membentuk
struktur yang disebut labium atau bibir bawah, dan palpinya disebut palpi
labialis. Labrum atau bibir atas yang terletak didepan mulut dan bersendi
kesuatu bagian kepala yang disebut klipeus, tidak berasal dari embelan.
Struktur lain yang juga tidak ada kaitannya dengan embelan adalah hipofarings
yang merupakan juluran persis di belakang mulut.
Toraks terdiri atas ruas-ruas yang biasanya disebut protoraks, mesotoraks
dan metatoraks, masing-masing memiliki kaki, jika sayap ada letaknya di ruas
kedua dan ketiga toraks. Kaki serangga, sebagaimana arthropoda lain, juga
terdiri atas beberapa ruas yang terpisah-pisah oleh sendi-sendi. Ruas paling
pangkal adalah koksa, diikuti
oleh trokanter, femeur, tibia dan
tarsus.
Abdomen pada dasarnya mempunyai 11 ruas, secara umum ruas abdomen berbeda
dari ruas thoraks. Ruas abdomen ke 10 kadang-kadang memiliki embelan serkus.
Insecta atau serangga disebut juga Hexapoda merupakan kelas yang terbesar
di dalam Arthropoda, beranggotakan kurang lebih 675.000 spesies yang tersebar
di semua penjuru dunia. Merupakan invertebrata yang hidup ditempat yang kering
dan dapat terbang. Adanya sistem trachea insecta dapat bernafas diudara.
Kemampuan terbang menolong insecta dalam mencari makan, bertemu dengan jenis
kelamin lain, menghindarkan diri dari tangkapan musuh. Siklus hidup yang pendek
menyebabkan berkembang biaknya cepat sekali pada keadaan yang menguntungkan.
Habitat insecta disemua tempat, kecuali dilaut. Sebagian hidup di dalam air
tawar, tanah lumpur, parasit pada macam-macam tumbuhan atau hewan lainnya.
Makanan insecta bermacam-macam, misalnya bagian tanaman yang berupa akar,
batang, daun, buah-buahan, biji, butir tepung sari dari tanaman. Cabang ilmu
yang mempelajari insecta adalah Entomology.
Ciri-ciri khusus dari insecta ialah :
1.
Tubuh terdiri dari caput, thorax dan abdomen. Pada
caput terdapat antena, mata dan mulut dengan bagian-bagiannya. Thorax terdiri
atas 3 pasang kaki yang beruas-ruas, dan dua atau sepasang sayap, abdomen
terdiri atas kurang lebih sebelas buku dengan beberapa bagian terminal,
misalnya genital.
2.
Alat pencernaan terdiri atas : bagian muka, bagian
tengah dan bagian belakang, mulut mempunyai kelenjar ludah.
3.
Jantung berbentuk gilik dan mempunyai anterior aorta,
tapi tidak memiliki pembuluh darah kapiler dan vena ; coelom teredusir menjadi
haemocoel.
4.
Respirasinya dengan sistem trachea yang berupa saluran
yang berdinding gelang kutikula dan bercabang-cabang sehingga sampai pada semua
bagian tubuh sebelah dalam.
5.
Alat ekskresi terdiri dari dua atau lebih badan yang
terbentuk tabung yang disebut badan malphigi. Bagian anterior badan ini
menempel pada bagian belakang alat pencernaan makanan.
6.
Sistem syarafnya tangga tali yang terdiri atas
ganglion-ganglion pada tiap-tiap ruas.
7.
Seks terpisah yakni ada individu jantan dan betina.
Pembuahan terjadi didalam tubuh; ova banyak mengandung yolk dan pada fase
terakhir akan terbungkus oleh cangkok.
Peranan yang menguntungkan dari Insecta ialah : Penyerbukan, bahan
makanan, sumber material, penggunaan medis, nilai estetika.
Peranan yang merugikan
dari Insecta ialah : Hewan parasit, penular penyakit, hewan perusak
tanaman, hewan pengganggu.
Pada kelas Insecta mempunyai 3 sub kelas yaitu : Apterygota,
Exopterygota dan Endopterygota. Perbedaan dari 3 sub kelas itu adalah : Pada
Apterygota tidak memiliki sayap, sedangkan pada Exopterygota dan Endopterygota
mempunyai sayap. Pda jenis Insecta yaitu semut dia mempunyai tipe mulut yang
penjilat dan mempunyai 3 pasang kaki.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
No
|
Spesies Semut
|
Ukuran Tubuh
|
Bentuk Mulut
|
Bentuk Abdomen
|
Warna Tubuh
|
Habitat
|
1.
|
Semut Rang-rang (Oecophylla sp)
|
1 cm
|
Ada capit bergerigi
|
Bulat melancip, 4 segmen
|
Merah
|
Bersarang di atas pohon
|
2.
|
Semut Gula
(Formica yessensis)
|
2 mm
|
Ada capit runcing ujungnya
|
Melancip ada 3 segmen
|
Coklat
|
Biasanya mengeru-muni gula
|
3.
|
Semut Penyengat (Polistes sp.)
|
3-4 mm
|
Ada capit runcing ujungnya
|
Bulat melancip, 5 segmen
|
Merah
|
Bersarang di dalam tanah
|
4.
|
Semut Buah (Polyrhachis boltoni)
|
4 mm
|
Ada capit runcing pendek
|
Bulat melancip, 4 segmen
|
Hitam
|
Bersarang di batang pohon
|
5.
|
Semut Kayu (Polyrhachis pruinosa)
|
5 mm
|
Ada capit bergerigi
|
Bulat melancip, 4 segmen
|
Hitam
|
Biasanya bersarang di pohon
|
6.
|
Semut Salimbada (Lasius Fuliginosus)
|
1,1 mm
|
Ada capit bergerigi
|
Ujung melancip, 4 segmen
|
Hitam pekat
|
Bersarang di dalam tanah
|
7.
|
Semut Taman (Monomorium sp)
|
5 mm
|
Capit kecil pendek
|
Melancip, 4 segmen
|
Merah cerah
|
Bersarang di tanah
|
8.
|
Semut Sawah (Polyrhachis frushtorferi)
|
2 mm
|
Ada capit yang sa-ngat kecil
|
Kecil melancip, 4 segmen
|
Hitam
|
Bersarang di dekat sawah
|
9.
|
Semut Hitam Kecil (Camponotus carnelinus)
|
3 mm
|
Ada capit meruncing
|
Bulat melancip, 3 segmen
|
Hitam
|
Bersarang dalam tanah
|
10.
|
Semut Kecoklatan (Anoplolepis sp)
|
4 mm
|
Capit kuat bergerigi
|
Melancip, 4 segmen
|
Kecok-latan
|
Bersarang di tanah
|
B. Gambar Hasil Pengamatan
1.
Kupu-kupu (Hypolimnas
bolina L.)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim a. 2014
2.
Semut Rang-rang (Oecophylla
sp)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim b. 2014
3.
Semut Gula (Formica
yessensis)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim c. 2014
4.
Semut Penyengat (Polistes sp.)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim d. 2014
5.
Semut Buah (Polyrhachis
boltoni)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim e. 2014
6.
Semut Kayu (Polyrhachis
pruinosa)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim f. 2014
7.
Semut Salimbada (Lasius
Fuliginosus)
Gambar hasil
Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim g. 2014
8.
Semut Taman (Monomorium
sp)
Gambar hasil Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim h. 2014
9.
Semut Sawah (Polyrhachis
frushtorferi)
Gambar hasil Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim i. 2014
10. Semut
Hitam Kecil (Camponotus carnelinus)
Gambar hasil Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim j. 2014
11. Semut
Kecoklatan (Anoplolepis Gracilipes)
Gambar hasil Pengamatan
Gambar
Pengamatan
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Gambar Litelatur
Sumber: Anonim k. 2014
V. ANALISIS DATA
1. Kupu-kupu (Hypolimnas bolina L.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili :
Papilionidae
Genus : Hypolimnas
Species : Hypolimnas bolina L.
Sumber : Maskoer
Jassin. 1987: 186
Dari pengamatan, tubuh kupu-kupu terbagi menjadi tiga bagian yaitu, caput
(kepala), thoraks (dada) dan abdomen (perut). Ada 3
(tiga) pasang tungkai (kaki) dan dua pasang sayap terdapat pada ruas dada, alat
kelamin dan anus terdapat di ujung ruas perut. Tubuh kupu-kupu dilapisi oleh chitin
(eksoskeleton atau rangka luar). Pada setiap bagian kupu-kupu
(kepala, dada dan perut) tertutup lapisan lembut, berbulu halus dan berwarna
mencolok.
Kepala berbentuk kapsul bulat kecil yang mengemban alat makan dengan sensorik.
Alat makan disebut probosis, sedangkan alat sensorik adalah sepasang antena
yang biasanya menebal pada bagian ujungnya. Mata kupu-kupu berbentuk seperti
belahan bola yang membengkak dan biasanya disebut mata majemuk.
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam
berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di
waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam
(nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan
sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya
memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau
kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya,
sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt
dan Rosariyanto, 2005).
2. Semut
Rang-rang (Oecophylla sp)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hymenaptera
Famili : Formicidae
Genus : Oecophylla
Species : Oecophylla sp
Sumber : Maskoer
Jassin. 1987
Semut ini termasuk ke dalam
genus Oecophylla karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut : memiliki warna
merah kehitaman (Orange dengan abdomen bergaris kehitaman) dan memiliki ukuran
tubuh panjang 0,5 – 1 cm yang dilengkapi dengan protonom yang melebar. Tubuh
dari jenis ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen.
Bentuk abdomen bulat 4 segmen dan bentuk mulut runcing serta memiliki tipe
mulut penghisap dan penggigit.
Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga
lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian
perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel)
di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut
yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh
satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal
segmen ini bisa terwujud).
Pada bagian kepala terdapat
sepasang antena yang variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi sebagai
alat untuk mengunyah dan menjilat. Metamorfosis pada jenis ini adalah
metamorfosis yang sempurna.. Makanan dari jenis ini sebagian besar adalah
berasal dari insecta kecil lainnya, dan juga nektar.
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan
dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan
hewan bertulang belakang. Serangga tidak
memiliki paru-paru, tetapi
mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka.
Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya,
mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas
tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan
jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral
yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan
setiap bagian dalam tubuhnya.
Pada kepala semut
terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih
kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga
punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya
dan polarisasi. Kebanyakan semut
umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka
buta.
3. Semut
Gula (Formica yessensis)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class :
Insecta
Ordo : Hymnoptera
Famili : Formicidae
Genus : Formica
Species : Formica yessensis
Sumber : Maskoeri, jassin. 1984
Formica yessensis merupakan semut kecil yang berwarna
hitam memilki ukuran tubuh yang kecil yaitu sekitar 3 mm dengan abdomen yang
berbentuk bulat oval tumpul. Tubuh dari
jenis ini terbagi atas tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen. Pada
bagian kepala terdapat sepasang antenna yang variable dan matasitor dan mulut.
Mulut berfungsi dari jenis ini berfungsi sebagai alat untuk mengunyah dan
menjilat. Makanan dari
jenis ini sisa-sisa zat yang telah mati.
4.
Semut Penyengat (Polistes
sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Fylum :
Arthropoda
Class :
Insecta
Ordo :
Hymenoptera
Family :
Vespidae
Genus :
Polistes
Species :
Polistes sp.
Sumber : Linnaeus 1758
Berdasarkan hasil
pengamatan semut ini mempunyai racun yang membuat daerah yang tersengat menjadi
bengkak. Semut telah dijajah hampir setiap daratan di bumi.
Hewan yang mempunyai
ukuran tubuh kurang lebih 4 mm ini mempunyai kepala denga posisi prognatus. Kebanyakan
dari anggotanya ordo hymenoptera bertindak sebagai predator/parasitoid pada
serangga lain.
Tubuh semut terdiri
atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).
Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga
memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan
ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma
(bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal
segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node
(hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa
terwujud).Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang
penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat
yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan
melindungi sarangnya. Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di
ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan
berpijak pada permukaan
5.
Semut hitam (Polyrhachis
boltoni)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Polyrhachis
Spesies : Polyrhachis boltoni
Sumber : Linnaeus, 1758
Berdasarkan
hasil pengamatan semut ini berukuran sedang dengan kaki-kai yang panjang dan
berwarna hitam. Posisi kepala hypogantus yang artinya kepala menghadap kebawah.
Memiliki sepasang antena dengan jumlah ruas sebanyak 11 yang bertipe filiform.
Memiliki tungkai yang panjang dengan tipe cursorial yang berguna untuk berlari
atau berjalan cepat. Memiliki abdomen yang ruasnya ada tiga dan berbentuk
bulat. Panjang tubuhnya 4 mm. Semut ini memiliki kelenjar metapleural, dan
bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit
di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut
yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh
satu atau dua node.
6.
Semut kayu (Polyrhachis pruinosa)
Klasifikasi ilmiah :
Fylum :Arthropoda
Class :
Insecta
Ordo :
Hymenoptera
Divisi :
Holometabola
Famili :
Formicidae
Genus :
Polyrhachis
Species : Polyrhachis pruinosa
Sumber : Linnaeus 1758
Berdasarkan hasil
pengamatan semut ini bewarna hitam ukurannya 5 mm yang hidup di pepohonan.
Habitat semut ini adalah dipohon, kolong rumah,
dan tempat-tempat teduh lainya yang dekat dengan makanannya. Semut
termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut ini
sering berkumpul di batang-batang pohon dan terlihat menggigit kulit-kulit kayu,
karena itu merupakan makannya.
7.
Semut Salimbada (Lasius
Fuliginosus)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthripoda
Class :
Insecta
Ordo :
Hymenoptera
Famili
: Formicidae
Genus
: Lacius
Species :
Lasius Fuliginosus
Sumber : Linnaeus 1758
Berdasarkan hasil
pengamatan semut ini bewarna hitam ukurannya 1 cm yang hidup di tanah bawah
tempat rumpun .walaupun pada umumnya.Semut Hitam atau Lasius fuliginosus sering
dijumpai dipohon, tempat sampah, kolong rumah, dapur, dan tempat – tempat teduh
lainya yang dekat dengan makanan.
Morfologi semut cukup
jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar
metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk
pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah
perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole
yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua
dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Semut hitam (Lasius fuliginosus) termasuk ke dalam ordo
Hymnoptera. Hymenoptera berasal dari kata ”hymen”
yang artinya kulit tipis atau membran dan ptera artinya sayap. Serangga dari Ordo Hymenoptera memiliki
sayap seperti membran. Serangga dalam ordo ini sebagian besar
bersifat sebagai musuh alami (parasitoid dan predator) dan hanya sebagian kecil
yang bersifat sebagai hama. Serangga dalam ordo ini memiliki metamorfosis
sempurna.
8. Semut Taman (Monomorium sp)
Klasifikasi :
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Hymnoptera
Famili : Formicidae
Genus : Monomorium
Spesies : Monomorium sp
Sumber : Linnaeus,
1758
Berdasarkan hasil pengamtan posisi kepala pada semut ini adalah prognatus
yang dilengkapi antena yang jumlah ruasnya 2, dan memilik mata majemuk dan
bertipe mulut menggigit. Pada bagian toraksnya memiliki sayap yang bertekstur
lembut berbentuk memanjang dan memiliki panjang 2 mm yang berwarna hitam.
Semut ini tidak memiliki sayap belakang. pada tungkai memiliki 4 ruas. Pada
abdomen jumlah ruasnya 3 dan berbentuk membulat.
9. Semut Sawah (Polyrhachis frushtorferi)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Athropoda
Class :
Insecta
Ordo :
Hymenoptera
Family :
Formicidae
Genus : Polyrhachis
Species : Polyrhachis frushtorferi
Sumber :
Maskoeri Jasin, 1987
Berdasarkan hasil pengamatan, semut (Polyrhachis
frushtorferi) terdiri dari 3 bagian yaitu : caput (kepala), thorax (dada), dan
abdomen (perut). Pada bagian kepala (caput) terdiribeberapa alat yaitu mata,
antena, dan alat mulut. Pada bagian thorax (dada) terdiridari prothorax,
mesothorax dan metathorax. Pada bagian abdomen (perut) terdiridari ovipositor,
spirakel. Serangga ini memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah,semut ini
memakan akar tanaman. Serta serangga ini memiliki metamorfosis sempurna yang
disebut sebagai metamorfosis holometabola.
Gejala serangan yang diserang oleh hama semut hitam terhadap tanaman atau
tumbuhan biasanya akan menimbulkan kerusakan pada bagian akar tanaman,sehingga
tanaman tidak dapat menyerap air dan unsur hara dalam tanah untuk kebutuhan
hidupnya serta tanaman yang terserang semut hitam lama kelamaan akanmati.
10. Semut Hitam Kecil (Camponotus carnelinus)
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Hymnoptera
Family : Formicidae
Genus : Camponotus
Species : Camponotus
carnelinus
Sumber: Maskoer Jassin. 1987
Berdasarkan hasil pengamatan ukuran tubuh semut ini sekitar 3 sampai 5
mm. memiliki bentuk mulut yang bulat dan bertipe penghisap karena makanannya
sari-sari madu pada tanaman. Mulut terdapat pada kepala yang berwarna hitam.
Abdomennya kecoklatan dengan bentuk lonjong dan membulat. Hidupnya di darat.
Componatus carnelinus posisi
kepalanya hypogantus, memiliki anthena dan bentuknya setaceus, memiliki mata
majemuk, mempunyai protoraks dan mesotoraks, tidak mempunyai sayap depan maupun
sayap belakang.
11. Semut Kecoklatan (Anplolepis gracilipes)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Anoplolepis
Spesies : Anoplolepis Gracilipes
Sumber : F.
Smith, 1857
Berdasarkan hasil pengamatan semut ini berwarna kecoklatan dengan abdomen
yang berwarna hitam, memiliki tiga pasang kaki sehingga termasuk kedalam kelas
insekta. Bentuk kepalanya hyposgantus atau menghadap kebawah dan memiliki
antena yang berbentuk geniculate (segmen pertama berukuran leih panjang
kemudian diikuti dengan satu segmen lainnya yang lebih kecil sehingga membentuk
suatu sudut) dengan 11 ruas. Memiliki sepasang mata tunggal dengan tipe mulut
menggigit dan mengunyah. Tipe tungkainya yaitu ambulatorial seperti tungkai
pada serangga umumnyai. Dikatakan semut kuning gila karena gerakan tidak
menentu ketika terganggu, dengan kaki panjang dan antena membuatnya menjadi
salah satu invasif terbesar spesies semut di dunia
VI.
KESIMPULAN
1. Pada
umumnya tubuh serangga (Insecta) terdiri dari 3 bagian yaitu kepala (caput),
dada (thoraks), dan perut (abdomen) .
2. Pada bagian kepala umumnya terdapat antena dan
mata majemuk
3.
Pada bagian tubuh Insecta mempunyai alat pencernaan
yang terdir atas bagian muka, bagian tengah dan bagian belakang. Dan mulutnya
mempunyai kelenjar ludah.
4.
Respirasinya dengan sistem trakea yang berupa saluran
yang berdinding gelang (kutikula dan becabang-cabang).
5.
Kelas Insecta mempunyai 3 subkelas yaitu Apterygota,
Exopterygota dan Endopterygota. Pada Apterygota tidak memiliki sayap, sedangkan
pada Exopterygota dan Endopterygota mempunyai sayap.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim a. 2014. http://wa2010.ee.itb.ac.id/files/images/dsc_2024-kupu-kupu
(Diakses tanggal 10 Mei 2014)
Anonim c. 2014. http://fuznaku.files.wordpress.com/2011/04/semut-1.jpg (Diakses tanggal 10
Mei 2014)
Anonim e. 2014. http://scout1986.files.wordpress.com/2010/01/semut-hitam.jpg (Diakses tanggal 10 Mei 2014)
Anonim f. 2014. http://1.bp.blogspot.com/semut (Diakses tanggal 10 Mei 2014)
Anonim h. 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Semut (Diakses tanggal 10 Mei 2014)
Bunda Halang,
Mahrudin, dan Mualana Khalid Riefani. 2014. Penuntun
Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin:
FKIP UNLAM
Banjarmasin.
Hegner, Robert .W.&Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates
zoologi. The Macmillan Company Collier-Macmillan Limited : London.
Jasin,
Maskoeri. 1987. Sistematika Hewan.
Surabaya : Sinar Wijaya.
Rusyana, Adun. 2013. Zoologi
Invertebrata. Bandung : Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar