PRAKTIKUM I
Tujuan : Mengenal beberapa anggota phylum protozoa yang hidup
bebas di air tawar.
Hari/Tanggal :
Kamis/ 27
Februari dan 13 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baki
2.
Pipet tetes
3.
Kaca benda
4.
Kaca penutup
5.
Mikroskop
6.
Kompor gas
7.
Panci
8.
Gelas kimia
9.
Gelas aqua
sebanyak 8 buah
10. Gelang karet
11. Plastik transparan
12. Kertas karbon 5 lembar
13. Tissue
14. Kapas
B. Bahan
1. Air
Kolam
2. Air
sawah
3. Air
selokan
4. Air
comberan
5. Kotoran
ayam kering
6. Jerami
II.
CARA
KERJA
A. Medium biasa
1.
Mengambil
2-3 tetes air comberan, kolam, sawah, dan selokan dengan menggunakan pipet,
kemudian meletakkan pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
2.
Mengamati
protozoa apa saja yang tampak dimikroskop.
3.
Menggambar
morfologi hewan-hewan tersebut dan menyebutkan bagian-bagiannya.
B. Medium biakan
1.
Merebus
200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15 menit.
2.
Mendinginkan
air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanyak 80 ml air rebusan dan memasukkan
ke dalam gelas aqua.
3.
Menambahkan
kotoran ayam kering dan sedikit jerami ke dalam gelas aqua.
4.
Memasukkan
air bahan sebanyak 20 ml.
5.
Memberikan
perlakuan gelas aqua A (4 buah) dalam keadaan transparan, sedangkan gelas aqua
B (4 buah) dalam keadaan tertutup kertas karbon.
6.
Membiarkan
media biakan selama dua minggu.
7.
Melakukan
pengamatan dengan mikroskop setelah dua minggu.
III.
TEORI
DASAR
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih
majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari
satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh
mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya.
Habitatnya diair tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan
lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat
karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan
hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia,
sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi
tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat
kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun
protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai
untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel
yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner (pembelahan diri) dan
pembelahan ganda (misalnya pada plasmodium) dan secara seksual dengan singami
(yaitu persatuan dua gamet yang sama atau berbeda ukurannya) dan konjugasi
(terjadi pertukaran inti sehingga terjadi reorganisasi pada kedua
individu).
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu
1.
Kelas
Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran sitoplasma, gerakannya disebut gerak amoeboid, dan bentuk
tubuhnya tidak tetap. Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri.
Rhizopoda yang hidup di air tawar dan hidupnya bebas misalnya Amoeba proteus
dan Difflugia. Rhizopoda yang hidup di laut misalnya Globigerina
dari kelompok Foraminifera. Yang hidup parasit pada manusia misalnya Entamoeba
histolytica dan Entamoeba gingivalis.
2.
Kelas
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Alat geraknya berupa rambut getar (silia). Disebut Infusoria karena
anggota Ciliata hidup di air yang tercemar. Silia terdapat di seluruh permukaan
tubuh atau hanya pada bagian tertentu. Bentuk tubuhnya tetap karena memiliki
perikel. Memiliki dua macam inti yaitu
mikronukleus (berfungsi mengatur perkembangbiakan) dan makronukleus (mengatur
pertumbuhan dan metabolisme). Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan
biner dan secara seksual dengan konjugasi. Ciliata yang hidup bebas di air
tawar misalnya Paramaecium, Stentor, Vorticella, dan Didinium
(predator). Ciliata yang hidup parasit pada manusia adalah Balantidium coli.
3.
Kelas
Flagellata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagel) dan bentuk tubuhnya tetap.
Cara hidupnya ada yang hidup bebas, bersimbiosis, dan parasit. Flagellata yang
hidup bebas misalnya Euglena, yang hidup bersimbiosis misalnya Trichonympha
pada usus rayap, dan yang hidup parasit misalnya Trypanosoma gambiense
memyebabkan penyakit tidur, Trichomonas vaginalis menyebabkan
penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria, Leishmania
donovani menyebabkan penyakit kala azar. Flagellata berkembang biak secara
aseksual dengan pembelahan diri membujur.
4.
Kelas
Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak dan dalam daur hidupnya
memiliki spora. Sporanya ada dua macam yaitu spora aseksual disebut merozoit
dan spora seksual disebut sporozoit. Hidupnya parasit. Contoh Plasmodium
dan Toxoplasma. Peristiwa keluarnya merozoit dari eritrosit ketika pecah
menyebabkan suhu badan penderita naik disebut masa sporulasi. Plasmodium
vivax dan P. Ovale menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium
malariae menyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparum
menyebabkan malaria tropikana. Toxoplasma gondii menyebabkan
penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma masuk ke dalam tubuh manusia
melalui daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing.
Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh
embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
5.
Kelas
Suctoria
Bentuk muda
hewan ini mempunyai cilia, oleh sebab itu beberapa ahli memasukkan ke dalam
kelas ciliate. Hidupnya mandiri
jika sudah dewasa, mempunyai tentakel dan melekat pada suatu benda dengan
tentakelnya. Beberapa jenis bersifat parsit. Tentakelnya berguna untuk menusuk
atau menghisap dan tidsak memiliki cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reprodusi dengan membentuk
tunas-tunas. Contohnya: Podophyta dan Suctoria yang parasit.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
a.
Tabel hasil pengamatan
Medium
|
Air
|
Spesies
|
Kelompok
|
Keterangan
|
Biasa
|
Kolam
|
Paramecium caudatun
|
2
|
Protozoa
|
Sawah
|
Euglena
viridis
|
5
|
Protozoa
|
|
Comberan
|
Calothrix sp
|
2
|
Bukan Protozoa
|
|
Selokan
|
Chromulina
sp
|
6
|
Bukan Pratozoa
|
|
Biakan
karbon (atas)
Biakan
transparan
(bawah)
|
Kolam
|
Paramecium caudatum
|
2
|
Protozoa
|
Sawah
|
Euglena viridis
|
2
|
Protozoa
|
|
Comberan
|
Amoeba
|
2
|
Protozoa
|
|
Selokan
|
Chromulina
sp
|
2
|
Bukan Protozoa
|
|
Kolam
|
Chlorococum sp
|
2
|
Bukan protozoa
|
|
Sawah
|
Paramecium caudatum
|
2
|
Protozoa
|
|
Comberan
|
Euglena viridis
|
|
Protozoa
|
|
Selokan
|
Volvox
|
2
|
Protozoa
|
b.
Gambar hasil pengamatan
a. Chromulina sp
Menurut literatur
Sumber : Anonim a. 2014.
Keteranga : Bukan protozoa,
Terdapat pada medium biasa (pada air selokan)
dan medium biakan (pada air
selokan yang ditutupi kertas karbon).
b. Paramecium
caudatum
Menurut literatur
Sumber: Anonim b. 2014
Keterangan
: Termasuk
protozoa, Paramecium
caudatum ditemukan di air kolam
(pada medium biasa), dan air kolam dalam gelas
aqua tertutupi kertas karbon juga ditemukan
dalam air sawah,
pada gelas aqua keadaan
tertutup plastik transparan.
c.
Calothrix sp
Menurut literatur
Sumber: Anonim c. 2014
Keterangan: Bukan protozoa,
ditemukan pada medium biasa (pada air
comberan) saja.
d. Euglena
viridis
Menurut literatur
Sumber: Anonim d. 2014
Keterangan
: Euglena viridis termasuk protozoa,
ditemukan pada medium biasa
(pada air sawah)
dan medium biakan (pada air sawah yang ditutupi kertas karbon) serta pada air
comberan yang tertutupi plastik transparan.
e. Amoeba sp
Menurut literatur
Sumber: Anonim e. 2014
Keterangan: Amoeba
sp ditemukan di air comberan dalam perlakuan
gelas aqua
tertutupi
kertas karbon pada medium biakan.
f. Volvox globator
Menurut literatur
Sumber : Anonim f. 2014
Keterangan : Volvox globator merupakan protozoa, ditemukan pada medium
biakan (pada air selokan
yang ditutupi plastik transparan).
g. Chlorococum
sp
Menurut literatur
Sumber: Anonim g. 2014
Keterangan:
1.
Chlorococum sp
ditemukan di air kolam dalam aqua keadaan ditutupi
plastik transparan pada medium biakan
2.
Chlorococum sp
bukan protozoa.
V.
ANALISIS
DATA
Setelah dilakukan pengamatan dengan menggunakan dua medium, yaitu medium
biasa dan medium biakan. Pada medium biakan yang ditutup plastik transparan,
terdapat protozoa sebagian yang berbeda daripada medium biakan yang di tutup dengan karbon. Ini
menunjukkan bahwa sebagian besar protozoa bersifat autotrof atau mengolah makanannya sendiri dengan melakukan
fotosintesis yang memerlukan cahaya. Namun beberapa
jenis protozoa ada juga yang dapat melakukan kombinasi dua cara yaitu hidup di tempat gelap dan terang
atau disebut Holoptik.
Berikut
adalah analisis spesies yang merupakan protozoa:
1)
Paramecium
caudatum
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Protozoa
Superclass : Cilliata
Class : Holotriohea
Order : Hymonostimatida
Famili : Holotrichidae
Genus : Paramecium
Species : Paramecium caudatum
(Sumber : Hegner. 1968)
Berdasarkan
hasil pengamatan dibawah mikroskop, hewan ini tampak berenang-renang dengan
gerakan yang bervariasi (tidak beraturan) dan dengan sangat cepat. Hal tersebut
dikarenakan oleh adanya rambut getar atau silia yang memenuhi seluruh permukaan
tubuh dari hewan ini. Paramaecium
mempunyai bentuk tubuh seperti sandal, oleh karena itu hewan ini disebut dengan
hewan sandal. Apabila dilikat dibawah mikroskop hewan ini mempunyai bentuk yang
tetap atau tidak berubah-ubah.
Paramecium caudatum
tergolong hewan bersel satu yang tubuhnya besar dan hidup di air tawar, dapat
dilihat dengan mata biasa biasa sebagai titik yang bergerak-gerak, panjangnya
80.350 mikron ( 1 Mikron = 1/ 1000 mm ).
Rambut getar
diseluruh permukaan tubuhnya sebenarnya adalah tonjolan selaput permukaan sel.
Saat hewan ini bergerak, bagian deapanya adalah bagian yang tumpul sedangkan bagian belakangnya adalah bagian
yang lancip. Pada bagian tubuh yang lancip terdapat lengkukan ke dalam yang
merupakan lubang mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu
corong., berakhir pada rongga makanan. Makannya berupa maklik bersel satu
seperti bakteri, protozoa kecil,ganggang dan rag. Oleh gerakan rambut getarnya
maka makanan dapat masuk ke dalam mulut sel terus malalui corong makanan sampai
ke dalam rongga makana untuk dicerna.
Paramecium caudatum
berkembang biak dengan membelah diri dan kongyugasi. Pada pembiakan membelah
diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian yang masing-masing bergerak kearah
ujung srl yang berlawan. Inti mikro
membelah melintang menjadi dua : corong mkanan dan rongga yang berdenyut yang
kedua terbentuk juga dan disertai
terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama
besar. Dengan jalan demikian terjadilah dua jasad muada yang masing-masing
diperlengkapi dngan organel yang sempurna.
2) Euglena
viridis
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Superclass : Mastigophora
Class : Phytomastigoporea
Ordo : Euglenida
Famili : Euglenidae
Genus : Euglena
Spesies : Euglenaviridis
(Sumber : Hegner.
1968)
Spesies ini memiliki silia yang sama panjang, yang terdapat pada seluruh permukaan
tubuhnya. Bentuk tubuh panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada
posterior. Lapisan luar yang memadat disebut ektoplasma dan bagian di sebelah
disebut endoplasma yang wujudnya padat.
Euglena viridis
adalah Protista yang dapat bertindak sebagai heterotrof dan dapat pula sebagai
autotrof. Ketika bertindak sebagai heterotrof, Euglena viridis mengelilingi partikel dan mengkonsumsi makanan
dengan fagositosis. Ketika bertindak
sebagai autotrof, Euglena viridis
menggunakan kloroplas,
(warna
hijau) yang mengandung Klorofil a, Klorofil b, dan beberapa karotenoidpigmen,
untuk menghasilkan gula oleh fotosintesis. Setiap kloroplas
memiliki tiga membran, dan ada di tumpukan tilakoid tiga. Jumlah dan bentuk
kloroplas dalam Euglenozoa sangat bervariasi
karena kondisi lingkungan dan sejarah evolusi. Euglena mampu bergerak melalui lingkungan perairan dengan
menggunakan besar, flagela
untuk penggerak. Untuk mengamati lingkungannya, sel berisi eyespot, organel
primitif yang menyaring sinar matahari ke dalam cahaya-mendeteksi,
foto-sensitif struktur di dasar flagela; hanya mengizinkan panjang gelombang
cahaya tertentu untuk memukulnya. Foto ini mendeteksi daerah yang sensitif
terhadap cahaya yang dapat ditularkan melalui eyespot. Ketika cahaya tersebut
terdeteksi, Euglena viridis mungkin
sesuai menyesuaikan posisi untuk meningkatkan fotosintesis. Euglena viridis mobilitas juga
memungkinkan untuk berburu kemampuan, karena adaptasi ini, banyak Euglena viridis dianggap mixotrophs:autotrophs di sinar matahari dan heterotrophs dalam gelap. Euglena viridis juga struktural dinding
sel kurang, tapi memiliki kulit tipis
sebagai gantinya. Yang kulit tipis terbuat dari protein band yang spiral ke
bawah panjang Euglena viridis dan
berbaring di bawah membran plasma.
Dalam kondisi
kelembaban rendah, sebuah Euglena viridis membentuk dinding pelindung di
sekitar itu sendiri dan tertidur sebagai spora
sampai kondisi lingkungan membaik. Euglena
viridis juga dapat bertahan dalam gelap dengan menyimpan paramylon butiran dalam tubuh
pyernoid dalam kloroplas. Euglena berkembang
biak dengan membelah diri secara longitudinal.
3. Amoeba sp
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protoza
Sub phylum : Plasmoderma
Classis : Sarcodina
Sub Classis : Rhizopoda
Ordo : Amoebima
Family : Amoebioae
Genus : Amoeba
Species : Amoeba sp
Sumber: Wahyudi, didik. 2014. Protozoa. http://didik-abd.blogspot.com
(online). Diakses 24 Maret 2014.
Protozoa
ini sayangnya hanya ditemukan pada air sawah dalam gelas transparan oleh kelompok
2, namun pada hakikatnya protozoa ini habitatnya adalah air tawar.
Amoeba
bergerak dengan menjulurkan kaki semunya (pseudopodia), gerakannya ini disebut
amoeboid. Amoeba ada yang dibungkus cangkang
ada pula yang tanpa selubung cangkang (telanjang), biasanya yang tanpa selubung
bentuknya asimetris dan selalu berubah.
Bagian tubuh amoeba yang hanya satu selter diri atas vakuola
makanan, vakuola kontraktil, inti, endoplasma, ektoplasma, plasmagel,
plasmolema, tudung hyalin, lembaran plasma gel, plasma sol, dan juga kristal-kristal.
Amoeba sp terdapat dalam air tawar baik pada air tergenang maupun yang mengalir. Perkembamgan dalam reproduksi amoeba
merupakan pertumbuhan yang sederhana, sel sebagai hasil pembelahan binary jadi sel
yang penuh dengan keunikan volume secara perlahan-lahan. Hewan ini bernapas dengan cara difusi.
Pengambilan makanan terjadi tanpa
bantuan bagian bentuk mulut dan dapat terjadi dibagian mana saja pada permukaan
tubuh dimana makanan berupa protozoa yang ditelang melalui permukaan tubuh yang
membujur keluar (Jasin, 1992).
Tubuhnya terdiri atas vakuola kontraktil, nukleus, vakuola makanan.
Tubuhnya dibedakan atas dua bagi ansi toplasma yaitu ektoplsma dan endoplasma. Amoeba merupakan hewan bersel tunggal dengan ukuran panjang 250 um (0,25 mm) transparan tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang tetapi harus menggunakan mikroskop dan tanpak putih
kebiru-biruan (Jasin, 1992).
4. Volvox globator
Klasifikasi
kingdom :
Animalia
Filum :
Protozoa
Class
: Phitomastigophora
Ordo
: Phytomonadina
Family : Phytomonadideae
Genus : Volvox
Spesies : Volvox globator
(Jasin, 1992).
Bentuk tubuh macam-macam ada yang
seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya
tidak menentu. Namun pada volvox ini berbentuk
bola berukuran kecil. Sebagai plankton di dalam air tawar, serta ada yang terdapat ada air genangan dan persawahan (Jasin, 1992). Perkembangbiakan
Seksual secara oogami, Aseksual dengan pembelahan sel membentuk koloni anakan (Anonim, 2013). Respirasi terjadi secara aerob
atau anaerob pada respirasi aerob terjadi oksidasi dengan O2 yang masuk dalam tubuh dengan
cara osmosis dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh aerob pembongkaran zat komles
jadi zat enzim (Subrotoi, 2013). Proses pernapasan
dengan masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida berlangsung dengan cara difusi
di permukaan tubuh (Jasin, 1992).
Antara satu sel
dengan sel lainya yang saling berdekatan di hubungkan oleh benang-benang sitoplasma,
makanan dari sekitar ditangkap dan sintesis oleh sel-sel vegetatif. Volvox globe
torter diri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalinan plotoplasma.
Sebagian sel-selnya mempunyai titik mata, chlorophyl, vakuola kontraktil, dan dua
flagella. Sel-sel tersebut disebut sel somatis. Spesies ini berbentuk bola yang
berongga dan rongga itu berisi bubur cair, pada dinding bagian luar tertanam
3-17 ribu sel secara individu dan memiliki dua flagel pada setiap sisi tubuhnya
yang berfungsi sebagai pergerakan ( Jasin, 1992 ).
Menurut literatur yang ada yaitu
contoh laporan pengamatan protozoa http://idevata.blogspot.com/2011/10/contoh-laporan-pengamatan-protista.html. Pada air
jernih lebih sedikit mengandung protozoa daripada air yang lebih kotor seperti
air sawah, air sungai dan lain-lain. Karena kondisi air jernih tidak
memungkinkan protozoa untuk hidup. Sebab pada air jernih keadaan airnya bersih
sehingga sedikit terdapat makanan untuk protista seperti jasad renik dll,
sehingga kehidupan protista kurang didukung oleh lingkungannya.
Air kotor ada hubungannya dengan
jumlah protozoa. Karena air yang kotor merupakan tempat hidup yang ideal bagi
protozoa. Sebab disana banyak terdapat makanan untuk protista seperti jasad renik
dll. Pada air kotor protozoa dapat hidup dengan aman karena jarang ada yang
mengganggu.
Filum yang paling banyak ditemukan
ialah filum flagellata (Mestigophora). Cara bergeraknya semua berputar-putar
kesana-kemari.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Protozoa adalah
hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel
tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun
protozoa merupakan organisme yang sempurna
2.
Berkembang biak dengan
membelah diri, tetapi ada juga yang mengadakan konjugasi, dan membentuk spora
3.
Cara mengambil
makanannya ada yang saprozoik, holofitik, dan holozoik.
4.
Protozoa habitatnya di
air tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang
tanpa alat gerak.
5.
Anggota protozoa yang ditemukan pada medium biasa yaitu Volvox, dan Euglena.
6.
Anggota protozoa yang ditemukan pada medium biakan yaitu, Euglena viridis, Paramecium, dan Amoeba.
VI.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece,
& L.G. Mitchell. 2003.Biologi.
Edisi Ke-5,6.
Terj. Dari: Biology. 5th ed. Oleh
Manalu, W. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Halang,
Bunda, Mahrudin, Maulana Khalid
Riefani. 2014.
Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Jurusan:
PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya :Sinar Wijaya.
Kashiko tim. 2004. Kamus Lengkap Biologi. Edisa ke-2.
Surabaya.
Kashiko Publisher.
Subrotoi. 2014. Respirasi Hewan.
(http//:www.google,search.com)
Universitas Jakarta. Di akses pada tanggal 24 Maret
2014
Anonim a. 2014. http://www.glerl.noaa.gov/seagrant/GLWL/Algae/
Chrysophyta/
Chrysophyta.html. Diakses 24
Maret 2014.
Anonim b. 2014. Tersedia. http://en.wikipedia.org(online). Diakses 24
Maret 2014.
Anonim c. 2014. Tersedia. http://www.rbgsyd.nsw.gov.au
(online). Diakses 24 Maret 2014.
Anonim d. 2014. Tersedia. http://supenablog.blogspot.com
(online). Diakses 24
Maret 2014.
Anonim f. 2014. Tersedia. http//www.funk.co.nz. Diakses 24 Maret 2014
Anonim h. 2014. Zoology.
http//:www.googlesearch.com Diakses pada tanggal 24 Maret 2014.
Anonim i. 2014. http://idevata.blogspot.com/2011/10/contoh-laporan-pengamatan-protista.html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014.
terimakasih sangat membantu
BalasHapusI'M TOTALLY FREE FROM HERPES VIRUS
BalasHapusHerpes is a serious and recurring condition that cannot be cured by drugs or injections by USA Doctors. But the best way to fight and get rid of herpes virus permanently is to take natural herbal remedies, I red about DR JAMES, the great herbal Doctor, who cures people of HIV virus with his powerful herbal medicine. I contacted him to find out how he could help me and he told me never to be worried that he would help me with the natural herbs medicine! After 2 days of contacting him he told me the medicine is ready and he sent it to me via DHL COURIER SERVICE and it got me in 3 days! I used the medication as he prescribed for me (MORNING and EVENING) and I was cured! It's really like a dream, but I'm so happy! For people suffering from the following diseases Eczema,Shingles,MS,Bullous Pemphigoid,Diabetes, cancer,Pcos, hypothyroidism,vaginal rashes, Herpes, COPD, HIV, arthritis, Hpv, liver disease, autoimmune diseases, Parkinson's disease, Lupus and more should contact him for his herbal medicine, because I am a living witness and I was cured of herpes virus. and DR James medicine is legitimate. I sent him what he asked for and he sent me his medication which I took for 2 weeks and today I am here with a negative result. When I went for the test, I was so happy after I took his herbal mix medicine.CONTACT DR JAMES FOR A PERMANENT CURE Email: drjamesherbalmix@gmail.com
He's a good man and he will help you