LAPORAN PRAKTIKUM IV
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(ABKC 2201)
ANNELIDA
Disusun Oleh :
Herry Setiawan
(A1C213029)
Kelompok II A
Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda
Halang, MT
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Maulana
Khalid Riefani, S.Si, M.Sc
Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur
Izzatil Afifah
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET 201
PRAKTIKUM IV
Topik : Annelida
Tujuan
: Mengamati dan menyebutkan
ciri-ciri morfologi dari cacing tanah.
Hari / Tanggal :
Kamis/ 27 Maret 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
a)
Alat :
1.
Jarum pentol
2. Pinset
3. Lup
4. Baki
5. Sterofoam
6.
Tissue
b) Bahan :
1.
Cacing tanah (Pheretima sp)
II. CARA KERJA
- Meletakkan cacing tanah di atas sterofoam.
- Mengamati morfologi dari cacing tanah.
- Menghitung jumlah segmen dari daerah prostomium sampai klitelum dan menghitung jumlah segmen dari prostonium sampai aboral pada cacing tanah, serta segmen kliteliumnya.
- Menggambar dan memberi keterangan pada cacing tanah.
III. TEORI DASAR
Annelida berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Annulus “ artinya cincin kecil
dan “ Oides “ artinya bentuk. Jadi Annelida berarti cacing yang berbentuk
cincin. Annelida
terbagi atas tiga 2 kelas yaitu Oligochaeta dan polychaeta. Pheretima termasuk ke dalam kelas
Oligochaeta yang terbagi atas segmen-segmen pada bagian anterior terdapat
mulut/prostonium dan badan bagian posterior terdapat anus. Pada beberapa spesies
cacing tanah memiliki jumlah segmen yang berbeda-beda dan letak klitelium pun
berbeda. Annelida ditandai dengan adanya setae.
Cacing tanah tidak mempunyai alat respirasi yang khusus untuk mengambil O2
dan membuang CO2. Tugas respirasi dilakukan melalui membran
pada seluruh permukaan tubuh. Alat pembuangan kotoran berupa suatu alat yang
disebut Nephridia terdapat pada tiap-tiap ruas, kecuali ruas 1 sampai dengan 3
dan ruas terakhir. Phylum Annelida terdiri dari 6500 spesies.
Cacing yang
termasuk phylum Annelida berbeda dengan cacing lainnya, yaitu :
1.
Rongga
tubuh, saluran pencernaan dan dinding tubuh merupakan coelom yang sebenarnya,
dilapisi oleh epidermis yang biasa disebut peritoneum.
2.
Tubuh
terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameri atau somit atau gelang.
3.
Pada
bagian anterior terdapat ruas prae oral, yang disebut prostomium.
4.
Sistem
saraf terdiri atas sepasang ganglion, dimana tiap-tiap ganglion dihubungkan
oleh sepasang saraf sehingga disebut system saraf tangga tali.
5.
Tubuh
dilapisi oleh lapisan kutikula, tetapi bahannya bukan dari chitine.
6.
Pada rongga tubuh terdapat sekat chitine yang
disebut septum.
Hewan-hewan ini
memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi dan reproduksi yang majemuk. Sistem-sistem tersebut biasanya bersifat
metamerik baik seluruhnya ataupun sebagian. Sebagian besar Annelida memiliki
sistem pembuluh yang di dalamnya terdapat arah yang bersikulasi. Hewan ini
bersifat diesius atau hermaprodit, walaupun pada beberapa jenis terjadi
reproduksi aseksual. Dan kebanyakan Annelida menghasilkan larva yang bersilia.
Phylum
Annelida terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Chaetopoda yang terdiri dari dua
ordo di antaranya Polychaeta dan Oligochaeta, kelas Archiannelida dan kelas
Hirudinae.
IV. HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel Hasil Pengamatan
No
|
Keterangan
|
Panjang (cm)
|
Jumlah sigmen
|
1.
|
Panjang
dari protonium sampai aboral
|
15 cm
|
157 sigmen
|
2.
|
Panjang
protonium sampai klitelium
|
2 cm
|
23 sigmen
|
3.
|
Panjang
klitelium
|
0,7 cm
|
10 sigmen
|
B.
Gambar Hasil Pengamatan
1.
Cacing
tanah (Pheretima sp)
Berdasarkan hasil pengamatan
Foto
pengamatan
(Sumber: Dok. Pribadi. 2014)
Berdasarkan
literatur
(sumber:
Anonim.2013.a)
( Sumber: Anonim a. 2014)
V. ANALISIS DATA
Cacing tanah (Pheretima sp)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Annelida
Classis :
Oligochaeta
Ordo :
Opisthopora
Familia :
Pheretimanidae
Genus :
Pheretima
Spesies : Pheretima sp
Menurut (Hegner & Engemann, 1968)
Pheretima
sp termasuk dalam phylum Annelida dari
kelas Oligochaeta. Tubuh Pheretima sp berbentuk silindris panjang. Menurut pengamatan kami terhadap cacing
tanah yang panjangnya dari protonium sampai aboral/anus 15 cm memiliki jumlah
sigmen sebanyak 157 sigmen. Jumlah sigmen antara protonium sampai klitelium
adalah 25 sigmen dan panjangnya 2 cm. Namun jika panjang kliteliumnya saja
adalah 0,7 cm dengan jumlah sigmen sebanyak 10 sigmen.
.Bagian ujung anterior tubuhnya tajam, sedangkan bagian
ujung posteriornya lebih tumpul. Tiap-tiap segmen pada tubuhnya selain pada
bagian mulut dan anus dilengkapi dengan setae. Pada ujung bagian anterior
terdapat mulut, dan pada ujung bagian posterior yaitu segmen terakhir terdapat
anus. Pada tubuhnya juga terdapat
klitelium, yaitu bagian yang terlihat tebal. Letak klitelium tergantung dengan
ukuran tubuh cacing, pada casing dewasa biasanya klitelium terletak antara
segmen ke 18 sampai ke 26. Cacing ini berwarna merah kehitaman yang merupakan hewan hermafrodit, artinya mempunyai 2 alat
kelamin dalam satu tubuh. Bereproduksi
secara seksual. Sebagian besar hidupnya di air tawar atau di darat, yaitu pada
tanah yang mengandung humus. Pada setiap segmen terdapat beberapa setae atau
bulu yang
membungkus seluruh permukaan tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak karena
adanya otot.
Menurut literatur http://adearisandi.wordpress.com/2012/06/21/cacing-tanah/
cacing tanah jenis Lumbricus
mempunyai bentuk tubuh pipih.
Jumlah segmen
yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelium
yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis
yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya
bisa menyamai atau melebihi jenis lain.
Cacing tanah jenis Pheretima
segmennya mencapai 95-150 segmen. Kliteliumnya terletak pada segmen 14-16.
Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing
tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan
cacing kalung.
Terjadi perbedaan hasil
pengamatan cacing tanah (Pheretima
sp) kami dengan literatur yang ada
khususnya pada jumlah sigmen antara prostonium sampai klitelium yaitu 14-16
sigmen, sedangkan menurut pengamatan kami yaitu 25 sigmen. Perbedaan ini kemungkinan
disebabkan panjang cacing yang kami gunakan dalam praktikum lebih panjang
daripada cacing yang digunakan dalam percobaan menurut literatur. Selain itu
perbedaan bisa disebabkan kurang teliti pada saat penghitungan.
VI. KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan cacing tanah terdiri
atas mulut, klitelium, setae, segmen, anus, bagian anterior dan bagian
posterior.
2.
Menurut
pengamatan kami terhadap cacing tanah yang panjangnya dari protonium sampai
aboral/anus 15 cm memiliki jumlah sigmen sebanyak 157 sigmen. Jumlah sigmen
antara protonium sampai klitelium adalah 25 sigmen dan panjangnya 2 cm. Namun
jika panjang kliteliumnya saja adalah 0,7 cm dengan jumlah sigmen sebanyak 10
sigmen.
3.
Annelida terbagi atas 2 kelas yaitu Oligochaeta dan
Polichaeta
4.
Pheretima
sp. termasuk ke dalam kelas Oligochaeta
5.
Ciri-ciri
dari Pheretima sp. antara lain bagian
anterior, posterior, kepala, mulut, segmen, klitelium dan anus.
6.
Cacing
tanah ini berwarna merah kehitaman yang merupakan hewan hermafrodit, artinya mempunyai 2 alat kelamin dalam satu
tubuh.
7.
Sebagian
besar cacing ini dapat hidup di air tawar atau di darat, yaitu pada tanah yang
mengandung humus.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim
a. 2014. http://www.bioloyjunction/
eartworm_dissection.html Diakses
tanggal 28 Maret 2014
Anonim
b. 2014. http://adearisandi.wordpress.com/2012/06/21/cacing-tanah/. Diakses
tanggal 28 Maret 2014
Anonim
c. 2014. sihitammaniez.blogspot.com
Diakses tanggal 28 Maret 2014
Bunda Halang, Mahrudin, dan Mualana Khalid Riefani. 2014. Penuntun
Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates
Zoologi. London : The Macmillan
Company Collier-Macmilllan Limited.
Radiopoetro, 1983.
Zoologi invertebrata. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar