PRAKTIKUM V
Topik : Bunga tunggal
Tujuan : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/Tanggal :
Kamis/ 27
Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat:
1.
Baki
2.
Alat tulis
3.
Kamera digital
Bahan:
1. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensisL.)
2. Bunga mawar (Rosa
sp)
3. Bunga kaca piring (Gardenia
augusta)
4. Bunga pepaya (Carica
papaya)
5. Bunga waru (Hibiscus
tiliaceus L.)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calys), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium),
putik (stigma), benang sari (stamea), pendukung putik dan benang sari
(andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3. Menggambar hasil pengamatan dan membuat foto
pengamatan.
4. Membuat laporannya.
III.
TEORI
DASAR
Bunga merupakan organ reproduksi
pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi
(perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan,
dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga,
bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota
bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian
masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami
metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual
yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut
bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga
hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam
satu bunga.Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya
gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji.
Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut
dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang
cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan
untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering
dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar
simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial)
dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara
bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian
utama bunga.) yaitu sebagai berikut:
1. Kelopak
bunga atau calyx.
2.
Mahkota bunga atau corolla
yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang
membantu proses penyerbukan.
3.
Alat kelamin jantan atau androecium
(dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
4. Alat kelamin
betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia:
"rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun
buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium)
dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang
membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal
buah.Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai
struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan
modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk
membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh,
dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5)
sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Alat
perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang
bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk
dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang
berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai
bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa
persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang
disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau
dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang
termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga
tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik
disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak
lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat
kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya
mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan
bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu
disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua.
Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan
berbunga tunggal (planta uniforal).
Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta
multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
:
a. Tangkai
bunga (pedicellus)
b. Dasar
bunga (receptaculum)
c. Hiasan
bunga (perianthium)
Bagian-bagian hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.
Kelopak (kalyx)
2.
Tajuk
bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada suatu bunga sering kita dapati
tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang
tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak
dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan
bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
a.
Alat-alat
kelamin jantan (androecium)
b.
Alat-alat kelamin
bentina (gynacium)
Berdasarkan bagian-bagian
tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga
dapat dibedakan dalam :
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus) Definisi bunga sempurna adalah bunga yang memiliki lima bagian
yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik . Bagian di atas tangkai
bunga agak membesar, disebut dasar bunga. Saat bunga masih kecil, dasar bunga
ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota merupakan tampilan paling indah pada
bunga. Benang sari berada di antara mahkota bunga dan mempercantik tampilan
bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna yang
berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantang pada
bunga. Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah dan mempesona. Di
tengah-tengah benang sari tumbuh putik, biasanya dengan bentuk, warna, di
ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Akan tetapi
tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari. Bunga yang memiliki benang
sari dan putik pada satu bunga, pada saat penyerbukan tidak memerlukan sel
kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel kelamin sudah terdapat pada
bunga itu
2.
Bunga
tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos
in-completus), Bunga tidak
sempurna adalah bunga
yang hanya memiliki alat kelamin jantan ataupun betina pada satu bunga saja.
Itu artinya diperlukan minimal dua bunga yang memiliki alat kelamin yang
berlainan. Bunga ini biasa disebut juga bunga berumah satu (monoesis). Contoh
bunga tidak sempurna adalah bunga salak, Vanili, pepaya (pada beberapa
spesies), sawit, kelapa, jagung dan melinjo.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Gambar
Foto pengamatan
azsas
Foto pengamatan
(Dok.
Pribadi 2014)
Foto literatur
(Sumber: Anonim a. 2014)
2. Bunga mawar (Rosa sp)
Gambar
Foto pengamatan
azsas
Foto pengamatan
(Dok.
Pribadi 2014)
Foto literatur
(Sumber: Anonim b. 2014)
3. Bunga kaca piring (Gardenia augusta)
Gambar
Foto pengamatan
azsas
Foto pengamatan
(Dok.
Pribadi 2014)
Foto literatur
(Sumber: Anonim c. 2014)
4. Bunga pepaya (Carica papaya)
Gambar
Foto pengamatan
azsas
Foto pengamatan
(Dok.
Pribadi 2014)
Foto literatur
(Sumber: Anonim d. 2014)
5. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus L.)
Gambar
Foto pengamatan
azsas
Foto pengamatan
(Dok.
Pribadi 2014)
Foto literatur
(Sumber: Anonim e. 2014)
V.
ANALISIS
DATA
1. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Klasifikasi:
Kingdom :Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species :
Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Kembang
sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang
berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah
tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis)
atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning,
oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Hibiscus rosa-sinensis L. adalah tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja,
oleh karenanya disebut bunga tunggal (plantauniformal).
Merupakan bunga lengkap karena memiliki mahkota (corolla), kelopak (calyx),
putik (stigma), dan benang sari (stamea). Tangkai bunganya berwarna hijau,
dasar bunganya berwarna hijau. Memiliki hiasan bunga yaitu kelopak yang
berwarna hijau dan tajuk bunga atau mahkota bunga, biasanya mahkota bunga tidak
berwarna hijau, warna pada mahkota bunga inilah yang lazimnya disebut warna bunga.
Pada praktikum ini bunga yang diamati berwarna merah. Mempunyai kelopak tambahan.
Merupakan bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus)
karena mempunyai putik dan benang sari. Putiknya berwarna merah, biasanya menjulur
keluar karena letaknya paling ujung dari tangkai putik. Tangkai putik berawal dari
bakal buah. Benang sari berwarna kuning dengan jumlah yang sangat banyak. Bunga
terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan
(epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga
terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk
silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk
sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Pada
umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur
yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di
daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di
daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.Bunga
berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik
(pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke
atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat
steril dan sewaktu-waktu bisa menghasilkan buah.
Menuruthttp://id.shvoong.com
(2013)
dalamtulisannya, “Bunga lengkap adalah bunga yang
memiliki mahkota, kelopak, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap adalah
kembang sepatu dan bunga kacang”.
2. Bunga mawar (Rosa
sp)
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa
sp
(Sumber: Cronquist. 1981)
Termasuk bunga tunggal karena tanaman ini hanya menghasilkan satu bunga saja.
Merupakan bunga sempurna atau lengkap karena terdiri atas 1 lingkaran daun-daun
kelopak atau sepala, 1 lingkaran daun-daun mahkota atau petala, dan mempunyai alat
perkembangbiakan yaitu benang sari dan putik. Sepala berwarna hijau, petala
yang diamati pada praktikum ini berwarna ungu muda. Tangkai bunga berwarna hijau
dengan dasar bunga yang jugaberwarnasama.
Menurut http://www.scribd.com
(2013) dalam tulisannya,
“bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara
sehari-hari juga dipakai untuk menyebut
struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah
kumpulan
bunga-bunga yang terkumpul dalam
satu karangan. Dalam konteksini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk
disebut floret”.
3. Bungakacapiring (Gardenia
augusta)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Asteriidae
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus :
Gardenia
Species : Gardenia
augusta Merr.
(Sumber
:
Cronquist : 1981)
Bunga kaca piring hanya muncul satu di ujung-ujung tangkai, oleh karenanya
disebut bunga tunggal. Bunga kaca piring mempunyai warna mahkota yang putih bersih
dan warngi yang sangat harum. Mahkotanya terdiri atas 6 petala walaupun sebagian
kultivar mempunyai bunga ganda. Bunga ini memiliki calyx, corolla. Kaca piring (Gardenia augusta) banyak dipelihara orang sebagai
tanaman hias atau pagar hijau yang memiliki aroma bunga harum. Kaca piring termasuk tumbuhan perdu yang
berumur tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat.
Kaca
piring mudah tumbuh
disembarang tempat, baik di daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini
lebih cocok di daerah pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih dari 400
meter di atas permukaaan laut. Batang pohonnya mampu mencapai ketinggian
berkisar 1-2 meter. Bunganya berukuran besar, indah mirip dengan bunga mawar
putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk satu kesatuan yang
anggun. Daunnya berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan
telapak daun bagian atasnya. Karena keharuman bunganya, kacapiring mempunyai
nilai komersial untuk dibuat minyak wangi. Sedang pengembangbiakan tanaman ini
dapat dilakukan dengan cara stek.
Menuruthttp://id.wikipedia.org
(2013)
dalamtulisannya,“Kacapiring atau Kaca Piring(Gardenia
augusta) adalah perdu tahunan dari suku
kopi-kopian atau Rubiaceae. Bunganya berwarna putih dan sangat harum.
Tanaman juga dikenal dengan nama binomial Gardenia jasminoides yang
berarti "seperti melati," walaupun tidak ada hubungannya dengan marga
Jasminum (Melati)”.
4. Bunga pepaya (Carica
papaya)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo :
Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica
papaya L.
(Sumber:
Steenis. 2002)
Merupakan tumbuhan poligam, karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan,
bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Dan bersifat monoeco-polypamus. Bunga jantan dan betinanya berwarna sama yaitu berwarna
kuningtua, agakcrem. Di
dalambungabetinaterdapatputik, begitu pula di dalam bunga jantan yang terdapat benang
sari. Mahkota bunga jantannya berbentuk terompet. Bakal buahnya beruang satu.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal
sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci
(hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya
gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula
secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji
subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada
batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga
biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Bentuk buah bulat hingga memanjang,
dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan
setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari
tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci.
Menuruthttp://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id
(2013), dalam tulisannya,
”Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah
dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga
yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang,
berkelopak sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan,
dengan tepi yang bertaju lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar
dalam kuncup, kepala sari bertangkai pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan
berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan hampir lepas, putih kekuningan, bakal
buah beruncing satu, kepala putik lima duduk,”.
5. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus tiliaceus
(Sumber:
Steenis. 2002)
Merupakan tumbuhan yang hanya memiliki satu bunga saja pada ujung-ujung tangkainya.
Bunga waru ini juga merupakan bunga sempurna karena memiliki perhiasan bunga dan
alat perkembangbiakan yang ada di pusatnya. Perhiasan bunganya yaitu mahkota dan
kelopak. Mahkota berwarna kuning terang dengan 5 buah petala. Petala berbentuk kipas.
Padamah kota ada noda ungu di bagian pangkal. Kelopak terdapat dibawah mahkota.
Bakal buah terdapat di dalam bunga ditutupi mahkota. Alat kelamin terdiri atas putik
dan benang sari. Putik berwarna merah dan benang sari yang berwarna kuning.
Tabung benang sari keseluruhan ditempati benang sari.
Menurut http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com
(2013) dalam tulisannya,
“Bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11.
Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas,
panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam
oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari
keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah
dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur
berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991)”.
VI.
KESIMPULAN
1.
Bunga
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang mempunyai fungsi sebagai alat
perkembangbiakan generatif.
2.
Tumbuhan yang hanya
mempunyai satu bunga pada satu tangkai disebut dengan bunga tunggal.
3.
Suatu
bunga disebut bunga lengkap apabila bunga tersebut memiliki semua bagian-bagian
bunga.
4.
Bunga
sempurna adalah bunga yang mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga.
5.
Bagian-bagian pada
bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx),
mahkota bunga (corolla), tenda bunga
(perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang
sari, bakal bual (ovarium), daun buah
(karpelum) serta daun pemikat (lokblad).
6. Kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) termasuk bunga sempurna karena terdapat
benang sari dan putik dalam satu bunga.
7. Bunga
mawar (Rosa sp.) juga termasuk bunga
sempurna, karena terdapat bagian kelopak, mahkota, benang sari dan putik
8. Bunga
kaca piring (Gardenia augusta) termasuk
bunga lengkap karena memiliki semua
bagian-bagian bunga.
9. Bunga
pepaya (Carica papaya L) termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal sekaligus
berumah dua dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit).
Dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
10. Bunga
waru (Hibiscus tiliaceus)
adalah bunga sempurna karena memiliki bagian-bagian bunga seperti terdapat
benang sari, putik, mahkota, dan kelopak.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin:
PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim a. 2014. http://lavigna.wordpress.com.
Diakses 29 Maret 2014.
Anonim b. 2014. Aneka bunga mawar
merah. http://anekabungahijau.blogspot.com
(online).
Diakses 29
Maret 2014.
Anonim d. 2014. Karya guru: FotoMacroflower(2).
http://sekolahalamarridho.wordpress.com
(online).
Diakses 29
Maret 2014.
Anonim
e. 2014. Tersedia. http://romafusau.blogspot.com/2009/04/obat-luka-iris-besar.html Diakses
29 Maret 2014
Anonim f. 2014. Tersedia. http://www.scribd.com(online).
Diakses 29 Maret 2014.
Cronquist,
A. 1981. An Integrated System of
Flowering Plants. Columbia
University: New York.
Sebastian. 2008. Kembang
Sepatu. Jakarta: Word Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. MorfologiTumbuhan.
Yogyakarta:GajahMada University Press.