PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram Bunga.
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram bunga.
Hari/ Tanggal : Kamis/ 10 April 2014.
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin.
I. ALAT
DAN BAHAN
Alat: 1. Baki atau nampan
2. Alat tulis
Bahan: 1. Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
2.
Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3.
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.)
5.
Bunga Tasbih (Canna sp)
6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
II.
CARA KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Menggambar bagian-bagian pada bunga.
- Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan yang tersedia dengan memperhatikan komponen-komponen seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
- Membuat laporannya.
III. TEORI
DASAR
Bagian tumbuhan yang
sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain
dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang melukiskan
bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Susunan bunga dapat pula
dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf,
dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai
sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
A. Diagram Bunga
Diagram bunga
merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong-potong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan
penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan
putik, juga bagian-bagian yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram
bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaris atau terminalis)
dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya
sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan
seharusnya). Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Letak bunga pada tumbuhan
1. Bunga
pada ujung batang atau cabang
2. Bunga
yang terdapat dalam ketiak daun
b. Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun
dalam beberapa lingkaran
Dalam menggambar bagian-bagian bunga yang harus
diperhatikan adalah:
a. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga.
b. Bagaimana susunannya terhadap sesamanya (bebas satu sama lain,
bersentuhan tepinya, berlekatan, atau lainlagi.
c. Bagaimana susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain
(berhadapan atau berseling, bebas atau berlekatan, dan sebagainya).
d. Bagaimana letak bagian-bagian bunga terhadap bidang median.
B. Rumus Bunga
Lambang-lambang yang
dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan
simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari
bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga.
Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Kelopak
(calyx) dinyatakan dengan huruf K
b.
Mahkota
atau tajuk (corolla) dinyatakan
dengan huruf C
c.
Benang
sari (androecium) dinyatakan dengan huruf
A, dan
d.
Putik
(gynaecium) dinyatakan dengan huruf
G.
Jika antara kelopak
bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut
digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium).
Penulisan rumus bunga dibelakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka
yang dapat menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan
angka diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian
bunga, hendaknya ditambahkan simetri dari bunga, biasanya diberikan 2 macam
tanda simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑) untuk
bunga bersimetri 1. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga, untuk
bunga banci digunakan lambang (☿),
untuk bunga jantan dipakai lambang (♂) dan bunga betina dipakai lambang (♀).
Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk dan benag sari
(berlekatan atau terpisah) digunakan tanda kurung untuk mengapit angka.
Sedangkan bakal buah dinyatakan dengan garis (diatas atau dibawah) angka yang
menunujukkan jumlah putik sesuai dengan kedudukannya.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Nama Bunga
|
Kelamin Bunga
|
Simetri Bunga
|
Rumus Bunga
|
1.
|
Bunga
Alamanda (Alamanda cathartica L.) 2. Bunga
Kertas (Bougainvillea spectabilis) 3. Bunga
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris) 4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.) 5. Bunga
Tasbih (Canna sp) 6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * K 5, [C
(5),
A (5)],
G 1
|
2.
|
Bunga
Kertas (Bougainvillea spectabilis) 3. Bunga
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris) 4. Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L. 5. Bunga
Tasbih (Canna sp) 6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * P 3, A 6, G 1
|
3.
|
Bunga Anggrek Kalajengking
(Arachis flos-aeris)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Satu
|
☿ ↑ P 3, A 6, G 2
|
4.
|
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * K [7+(5)], C 5, A (~), G 5
|
5.
|
Bunga Tasbih
(Canna sp)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Satu
|
☿ ↑ K 3, C 3, A 5, G (3)
|
6.
|
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * P 4+6+8+8+8, A ~, G 15
|
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Bunga
Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Berdasarkan
hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim a. 2014
Diagram
bunga: Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Dengan Rumus Bunga:
☿ * K 5, [C (5), A 5], G 1
2. Bunga
Kertas (Bougainvillea
spectabilis)
Berdasarkan
hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim b. 2014
Diagram
bunga: Bunga
Kertas (Bougainvillea
spectabilis)
Dengan Rumus Bunga:
☿ * P 3, A 6, G 1
3. Bunga
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Berdasarkan
hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim c. 2014
Diagram
bunga: Bunga
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Dengan Rumus Bunga:
☿ ↑ P 3, A 6, G 2
4. Bunga
Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis L.)
Berdasarkan
hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim d. 2014
Diagram
bunga: Bunga
Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis L.)
Dengan Rumus Bunga:
☿ * K [7+(5)], C 5, A (~), G 5
5. Bunga
Tasbih (Canna
sp)
Berdasarkan
hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim e. 2014
Diagram
bunga: Bunga
Tasbih (Canna
sp)
Dengan Rumus Bunga:
☿ ↑ K 3, C 3, A 5, G (3)
6. Bunga
Teratai (Nymphaea
lotus L.)
Berdasarkan
hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim f. 2014
Diagram
bunga: Bunga
Teratai (Nymphaea
lotus L.)
Dengan Rumus Bunga:
☿ * P 4+6+8+8+8, A ~, G 15
V. ANALISIS DATA
1. Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica L)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda
cathartica L.
Sumber: Steenis, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, bunga
Alamanda merupakan bunga berjenis kelamin banci
karena dalam 1 bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus (hermaphrodit) yaitu
putik dan benang sari.
Bunga ini memiliki
5 kelopak yang
bebas satu sama lain dan terletak dalam 1 lingkaran. Mahkota bunga ada 5 lembar
yang saling
berlekatan satu sama lain dan tersusun dalam 1 limgkaran. Mahkota
bunga ini berbentuk membulat beraturan. Benang
sari jumlahnya 5 buah dan saling berlekatan. Mahkota bunga dan benang sarinya
saling berlekatan dengan putik berjumlah
satu buah. Bunga ini bersimetri banyak (polysimetris). Bunga ini
tumbuh pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari 2 bunga.
Bunga Alamanda ini berwarna kuning cerah. Ukurannya ada yang besar dan ada yang
kecil, disesuaikan dengan ukuran daunnya. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak,
mahkota, benang sari dan putik, bunga alamanda dapat dirumuskan sebagai berikut ☿ * K 5, [C (5), A
(5)],
G 1 artinya bunga alamanda termasuk bunga banci yang memiliki simetri
banyak, kelopak bunga
terdiri atas 1 lingkaran berjumlah 5, Mahkota bunga berjumlah 5 serta benang
sari berjumlah 5 saling
berlekatan. Kemudian
putik berjumlah 1.
2. Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Caryophyllidae
Crdo : Caryophyllles
Familia : Nyctginaceae
Genus : Bougainvillea
Species :Bougainvillea
spectabilis
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga
bogenvil atau bunga kertas merupakan bunga berjenis
kelamin banci atau memiliki dua alat kelamin sekaligus, yaitu putik dan benang
sari. Bunga ini dapat disebut bunga tenda karena antara kelopak dan tajuk
bunganya sulit untuk dibedakan karena warna dan bentuknya yang sama.
Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga. Pada tanaman
ini, tenda bunganya ada 3 helaian. Sedangkan mahkotanya terletak di sebelah
dalam tenda bunga, berwarna putih, berbentuk seperti tabung dan berukuran
kecil. Tabung pada setiap 1 tenda bunga rata-rata 3 buah. Jumlah mahkota
bunganya setiap tabung sebanyak 14 helai dan berlekatan, benang sari sebanyak 6 dan putik
sebanyak satu. Bunga ini bersimetri
banyak (aktinomorf). Bunga ini dikatakan bersimetri banyak karena bunga ini
dapat dilipat lebih dari 1 kali lipatan dimana lipatan tersebut setangkup.
Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari 2
bunga. Bunga ini ada yang berwarna merah muda, putih dan jingga. Berdasarkan
jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik bunga kertas dapat
dirumuskan sebagai berikut ☿*
P 3, A 6, G 1. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada kembang
sepatu merupakan bunga banci (hermaphroditus)
yang ditunjukkan oleh lambang ☿, tidak terdapat kelopak bunga karena merupakan
bunga tabung, tenda bunganya (P) berjumlah 3 buah yang bebas, jumlah benang
sarinya (A) 6 yang lebih panjang dari putik dan jumlah putiknya (G) 1 buah yang
terletak di dalam mahkota yang sangat pendek. Bakal buahnya tak dapat diamati
daun buahnya karena sangat kecil yang terletak menumpang pada dasar bunga. Dari
pengamatan bunga ini asimetri.
Menurut
http://andre4088.blogspot.com (2011) dalam tulisannya yang berjudul Ranting alamanda Allamanda cathartica L.,
”dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kertas (Bougenvile) terletak diujung,
namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini
daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap satu daun
pemikat. Rumus bunganya adalah ♀↑ K(5), C(5), A7,
G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang bersimetri 1,
memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari yang tak
terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan. Tanaman ini merupakan
tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang.”
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
SubClassis : Lilidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos-aeris
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa bunga
anggrek kalajengking merupakan
bunga berjenis kelamin banci
(hermaphroditus),
dan bersimetri satu (zygomorf). Bunga ini tidak memiliki
mahkota dan kelopak,akan tetapi bunga
ini memiliki
5 tenda bunga yang tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk
tenda bunganya memanjang yang bentuk dan ukurannya tidak sama. Ukuran tenda
bunganya ada yang panjang dan ada yang pendek, bentuknya sangat mirip dengan
hewan kalajengking.
Pada tenda bunga ini terdapat bintik-bintik cokelat diseluruh permukaannya.
Bunga ini memiliki 2 benang sari dan 1 putik. Benang sarinya dilindungi oleh
sebuah penutup, dan putik berada di atas penutup tersebut. Bunga ini
tumbuh pada tangkainya. Setiap tangkai terdapat lebih dari 3 atau lebih bunga,
sehingga bunga ini dikelompokkan dalam bunga majemuk.
Berdasarkan
jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik, bunga anggrek
kalajengking dapat dirumuskan sebagai berikut☿ ↑ P 5, A (2), G 2.
Anggrek kalajengking merupakan bunga banci karena memiliki putik dan benang
sari, tenda bunganya yang menyerupai mahkota bersimetri 1 dan berjumlah 5,
terdapat 2 benang sari dan 1 putik yang menumpang pada dasar bunga.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi
tumbuhan, ”Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai
benang sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda
bunga mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk
bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti
kalajengking. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek
mempunyai rumus bunga ♀↑P5, A1, G1.
Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah daun
tenda bunga yang tidak berlekatan, 2 buah benang sari dan 2 buah putik yang
juga tidak saling berlekatan.”
4. Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus
rosa-sinensis L.
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga
sepatu merupakan bunga berjenis kelamin banci, yaitu memiliki 2
alat kelamin sekaligus (hermaphroditus)
yaitu putik dan benang sari. Bunga ini terdiri dari kelopak, kelopak tambahan,
mahkota, putik dan benang sari. Kelopak
(kalyx) bunga ini sebanyak 7 buah dengan
kelopak tambahan
sebanyak 5 buah yang saling berlekatan. Jumlah mahkotanya sebanyak 5 buah dan
berwarna merah tua.
Benang sari (androecium) pada bunga
ini jumlahnya tak terhingga (∞) dan
putik (gynaecium) yang berjumlah 5 buah. Bakal buah berada dibawah
mahkota bunga namun masih menupang di dasar bunga. Bunga ini
tumbuh pada ujung cabang. Mahkotanya berbentuk lanset. Serbuk sarinya berwarna
kuning. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik,
bunga kembang sepatu
dapat dirumuskan sebagai berikut☿ * K [7 + (5)], C 5, A (~), G 5. Dari rumus tersebut dapat
diterangkan bahwa pada kembang sepatu merupakan bunga banci (hermaphroditus),terdapat kelopak bunga
(K) yang berjumlah 7 tidak berlekatan dan 5 kelopak tambahan yang berlekatan,
mahkota bunganya (C) berjumlah 5 buah dan tidak berlekatan, jumlah benang
sarinya (A) tak terhingga saling berlekatan dan jumlah putiknya (G) 5 buah yang
terletak paling atas. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi
dari 5 daun buah yang berlekatan. Bagian bunganya khususnya pada mahkotanya
asimetri karena pada tepi mahkotanya tidak beraturan bentuknya.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2013) dalam tulisannya berjudul Morfologi tumbuhan, ”Bunga
sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya
‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai
sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan
dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik
keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari
dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari hasil pengamatan
diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀↑K (7 + (5)) + 6, C5,
A(∽), G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga
banci, yaitu pada bunganya terdapat puitk dan benang sari. Bersimetri 1, dan
mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling berlekatan dan dilengkap dengan daun
pelindung / kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling berlekatan, 5 buah
mahkota bunga yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan
saling berlekatan.”
5. Bunga
Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Cannaceae
Genus : Canna
Species : Canna
sp
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga
tasbih merupakan bunga majemuk yang mempunyai karangan bunga yang kerap kali
bercabang, bunga dalam bulir atau tandan, tangkainya pendek atau duduk, kelopak daun
tidak sama dan kerap kali berwarna seperti mahkota, akan
tetapi ukurannya lebih kecil. Bunga tasbih berjenis
kelamin banci (hermaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat
2 alat kelamin sekaligus, yaitu
alat kelamin jantan dan betina. Bunga
ini memiliki 3 kelopak yang tersusun dalam satu lingkaran. Mahkotanya juga
berjumlah 3 lembar dan tersusun dalam satu lingkaran. Benang sari berbentuk
lembaran yang menarik berjumlah 5 buah dan tersusun dalam satu lingkaran. Putiknya
berjumlah satu dengan
bakal buah yang tenggelam. Bunga tasbih ini bersifat tidak simetris (asimetris).
Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putiknya, bunga
tasbih dapat dirumuskan sebagai berikut☿ ↑ K 3, C 3, A 5,
G (3). Dari rumus
tersebut dapat diterangkan bahwa pada bunga tasbih merupakan bunga banci (hermaphrodites), terdapat kelopak bunga
(K) yang berjumlah 3 yang tidak berlekatan, mahkota bunganya (C) berjumlah 3
buah dan tidak berlekatan, jumlah benang sarinya (A) 5 dan tak berlekatan dan
bentuknya menyerupai mahkota dan jumlah putiknya (G) 3 buah yang terletak
paling bawah. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi dari 3 daun
buah yang berlekatan. Bagian bunganya khususnya pada mahkotanya simetri banyak.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:215), Suku Cannaceae, misalnya bunga tasbih (Canna indica Hort.) ♀ * K 3, C 3, A 5, G (3).
6. Bunga
Teratai (Nymphaea lotus)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnolidae
Ordo ,: Nymphaeales
Familia : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Species : Nymphaea
lotus L.
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga teratai merupakan bunga berjenis
kelamin banci (hermaphroditus) karena
memiliki 2 alat kelamin sekaligus, yaitu benang dan putik. Bunga ini terdiri
dari tenda bunga, putik dan benang sari. Bunga ini tidak memiliki kelopak dan
mahkota. Tenda bunga ini berjumlah 34
dengan susunan melingkar ke atas dan setiap susun terdiri dari 4-8 helai tenda
bunga. Semakin ke atas, ukuran tenda bunga semakin kecil, tetapi tetap
beraturan. Tenda bunga tanaman ini tidak berlekatan, tetapi berdiri sendiri.
Bunga ini memiliki benang sari yang jumlahnya tak terhingga dan putik sebanyak
15
buah. Bunga ini bersifat simetri banyak, artinya, dapat dilipat setangkup lebih
dari dua kali/dua posisi. Berdasarkan jumlah dan letak tenda bunga
(perigonium), benang sari, dan putik, bunga teratai dapat dirumuskan sebagai
berikut☿ * P 4+6+8+8+8, A ~ , G 15. Dari rumus
bunganya berarti bunga teratai juga merupakan bunga banci (hermaphroditus) yang bersimetri banyak (actinomorphus), dan memiliki tenda bunga yang banyak yaitu 34 buah
terpisah yang terbagi menjadi 6 lingkaran yang masing-masing lingkaran terdapat
4 buah tenda bunga. Bunga
pada teratai tidak memiliki kelopak dan mahkota karena digantikan oleh tenda
bunga (perigonium). Benang sarinya
(A) berjumlah tak terhingga dan putiknya berjumlah 1 buah.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi
tumbuhan, ”Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga teratai mempunyai
rumus bunga ♂↑P(4 + 4 + 8 + 8 + 8 + 8), A∽, G1.
Artinya bunga teratai merupakan bunga jantan (hanya memiliki benang sari) yang
bersimetri 1, seta memiliki benang sari yang sangat banyak/ tak terhingga.
Tenda bunga berwarna putih. Bentuk tenda bunga yaitu jorong, tidak saling
berlekatan satu sama lain, dan terletak berseling. Memiliki banyak benang sari
yang terkumpul berbentuk pipih, terletak disebelah dalam tenda bunga.”
Disini
terdapat perbedaan, pada literatur mengatakan bahwa bunga teratai merupakan
bunga jantan, namun menurut saya bunga teratai merupakan bunga banci, karena
adanya benang sari dan putik. Putiknya ketika dibelah juga terdapat banyak
putik sekitar 15 buah.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
pengamatan dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Diagram
bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik,
juga bagian-bagian lain.
2.
Rumus
bunga adalah lambang-lambang yang digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat bunga
seperti jenis kelamin bunga, simetri dan jumlah bagian-bagian bunga (kelopak,
benang sari dll), contoh:
a)
Bunga
Alamanda (Allamanda cathartica L.)
dengan rumus bunga:☿ * K
5, [C (5), A
5 ],
G 1.
b) Bunga
Kertas (Bougainvillea spectabilis)
dengan rumus bunga:☿*
P 3, A 6, G 1
c) Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris) dengan rumus bunga
:☿
↑ P 5, A (2), G 1.
d) Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
dengan rumus bunga: ☿ * K [7 +
(5)], C 5, A ~, G 5.
e) Bunga
Tasbih (Canna sp.) memiliki rumus
bunga: ☿ ↑K 3, C
3, A 5, G (3).
f)
Bunga
Teratai (Nymphaea lotus L.) dengan
rumus bunga: ☿ * P (4+6+8+8+8), A ~, G 15.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin:
PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim
a. 2014. Tersedia http://amandaaina.blogspot.com. Diakses 12 April 2014.
Anonim
b. 2014.
Tersedia. http://www.hear.org/starr/images/(online). Diakses 12 April 2014.
Anonim
c. 2014. Tersedia.http://www.pbase.com/image/
(online). Diakses 12
April 2014.
Anonim
d. 2014. Tersedia. http://www.towardsoneworld.(online). Diakses 12 April 2014.
Anonim
f. 2014. Tersedia. http://commons.wikimedia.org.jpg (online). Diakses 12 April
2014.
Anonim g. 2014. Ranting alamanda Allamanda catarthica L. http://andre4088.blogspot.com
(online). Diakses 12 April 2014.
Anonim h. 2014. Morfologi tumbuhan.
http://mjumani.blogspot.com/ (online).
Diakses 12
April 2014.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah
Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar