Kamis, 27 Februari 2014

Lingkungan dan Kaitannya dengan Al-Qur'an


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Perubahan atau kerusakan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia akan mengganggu keseimbangan lingkungan karena peran komponen lingkungan berubah. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia atau karena faktor alam. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang harus memikul serta mengatasinya (D.A. Pratiwi. 2006: 284).          
B. Rumusan Masalah
1.    Sebutkan contoh-contoh kerusakan lingkungan ?
2.    Jelaskan apa yang menyebabkan kerusakan lingkungan ?
3.    Sebutkan dan jelaskan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan ?
C. Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui contoh-contoh kerusakan lingkungan.
2.    Untuk menjelaskan apa yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
3.    Untuk menjelaskan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat  sebagai acuan dan panduan untuk para pembaca, terutama bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Diharapkan setelah membaca makalah ini para pembaca mendapatkan pemahaman dan ilmu yang lebih mengenai kerusakan alam.


BAB II
MASALAH-MASALAH BIOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN
A. Macam-macam kerusakan lingkungan dan penyebab-penyebabnya
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41-42:
tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÍÊÈ   ö@è% (#r玍ŠÎû ÇÚöF{$# (#rãÝàR$$sù y#øx. tb%x. èpt7É)»tã tûïÏ%©!$# `ÏB ã@ö6s% 4 tb%x. OèdçŽsYò2r& tûüÏ.ÎŽô³B ÇÍËÈ  
41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."                                                                      Dari kedua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di daratan dan di lautan adalah akibat perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya disadari oleh umat manusia dan karenanya umat manusia harus segera menghentikan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan di daratan dan di lautan (termasuk angkasa raya) dan menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam. Selain itu kita juga diperintahkan untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu. Berbagai bencana yang menimpa umat-umat terdahulu adalah disebabkan oleh kemusyrikan mereka, mereka tidak mau menghambakan diri kepada Allah SWT. Mereka justru menghambakan dirinya kepada selain Allah (Syamsuri. 2006: 97).
 Kebanyakan bencana di planet bumi disebabkan oleh ulah perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab yang sudah dijelaskan dalam surah Ar-Rum ayat 41-42 di atas. Selanjutnya Allah awt, berfirman di dalam QS. Ali Imran:
ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
Artinya :
(Adzab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba Nya.
Di abad ini, campur tangan umat manusia terhadap lingkungan cenderung meningkat dan terlihat semakin meningkat lagi terutama pada beberapa dasawarsa terakhir. Tindakan-tindakan mereka tersebut merusak keseimbangan lingkungan serta keseimbangan interaksi antar elemen-elemennya. Terkadang karena terlalu berlebihan, dan terkadang pula karena terlalu meremehkan. Semua itu menyebabkan penggundulan hutan di berbagai tempat, pendangkalan laut, gangguan terhadap habitat secara global, meningkatnya suhu udara, serta menipisnya lapisan ozon yang sangat mencemaskan umat manusia dalam waktu dekat.
            Selain itu Allah SWT juga menjelaskan tentang masalah lingkungan dalam surah Al-A’raf ayat 56-58:
Ÿwur (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# y÷èt/ $ygÅs»n=ô¹Î) çnqãã÷Š$#ur $]ùöqyz $·èyJsÛur 4 ¨bÎ) |MuH÷qu «!$# Ò=ƒÌs% šÆÏiB tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÎÏÈ   uqèdur Ï%©!$# ã@Åöãƒ yx»tƒÌh9$# #MŽô³ç0 šú÷üt/ ôytƒ ¾ÏmÏGuH÷qu ( #Ó¨Lym !#sŒÎ) ôM¯=s%r& $\/$ysy Zw$s)ÏO çm»oYø)ß 7$s#t6Ï9 ;MÍh¨B $uZø9tRr'sù ÏmÎ/ uä!$yJø9$# $oYô_t÷zr'sù ¾ÏmÎ/ `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨V9$# 4 šÏ9ºxx. ßl̍øƒéU 4tAöqyJø9$# öNä3ª=yès9 šcr㍞2xs? ÇÎÐÈ   à$s#t7ø9$#ur Ü=Íh©Ü9$# ßlãøƒs ¼çmè?$t6tR ÈbøŒÎ*Î/ ¾ÏmÎn/u ( Ï%©!$#ur y]ç7yz Ÿw ßlãøƒs žwÎ) #YÅ3tR 4 y7Ï9ºxŸ2 ß$ÎhŽ|ÇçR ÏM»tƒFy$# 5Qöqs)Ï9 tbráä3ô±o ÇÎÑÈ  
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
            Dalam ayat ini Allah SWT mempertegas surah Ar-Rum ayat 41-42. Bahwa manusia dilarang  melakukan perbuatan yang menimbulkan di muka bumi dan hal-hal yang membahayakan kelestariannya sesudah diperbaiki, karena apabila hal itu dilakukan tentu akan mendatangkan bagi semua hamba Allah SWT (Syamsuri. 2006:103).                                                                                                                          Untuk mempertegas dua ayat sebelumnya Allah SWT juga menjelaskan tentang larangan berbuat kerusakan dalam surah Al-Qashash ayat 77:
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù š9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( Ÿwur š[Ys? y7t7ŠÅÁtR šÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJŸ2 z`|¡ômr& ª!$# šøs9Î) ( Ÿwur Æ÷ö7s? yŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ                                                                                                                 
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.                   
Dalam biologi kerusakan lingkungan ada dua jenis yaitu:
1.1 Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia
            Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia antara lain adalah penebangan hutan, pembangunan pemukiman, intensifikasi pertanian, dan pencemaran lingkungan (D.A.Pratiwi. 2006: 284).                                                                        Penebangan hutan secara liar dan berlebihan dapat menyebabkan hutan gundul dan mungurangi fungsi hutan sebagai penahan air, hal ini dapat menyebabkan terjadinya banjir dan erosi (D.A.Pratiwi. 2006: 285).                                                                  Pembangunan pemukiman merupakan persoalan yang serius. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif dapat menjadi tidak atau kurang produktif lagi (D.A.Pratiwi. 2006: 285).                                                                               Penerapan intensifikasi pertanian memang dapat meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain dapat merugikan. Misalnya dalam penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran lingkungan (D.A.Pratiwi. 2006: 285).   
Pencemaran lingkungan adalah keseimbangan lingkungan yang terganggu jika terjadi berbagai perubahan, misalnya berkurangnya  fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen sehingga memutus mata rantai dalam ekosistem. Salah satu penyebabnya adalah pencemaran atau polusi. Pencemaran terbagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut (D.A.Pratiwi. 2006: 286).
a)    Pencemaran udara, bahan pencemar udara ini dapat berupa gas atau partikel contohnya gas H2S yang bersifat racun, gas karbon monoksida (CO), dan partikel sulfur dioksida (SO2)
b)   Pencemaran air, pencemaran ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis bahan pencemar antara lain limbah industri, sampah organic yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di air berkurang, fosfat hasil pembusukan NO3, dan pupuk pertanian terakumulasi, dll.
c)    Pencemaran tanah, pencemaran ini disebabkan oleh beberapa jenis bahan pencemar  seperti sampah plastik, detergen, dan zat kimia dari buangan pertanian (insektisida).
d)   Pencemaran suara, pencemaran ini dapat disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, pesawat terbang, mesin pabrik, radio, tape recorder. Pencemaran suara dapat mengganggu pendengaran.
1.2 Perubahan lingkungan karena faktor alam
            Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam, seperti kebakaran hutan akibat petir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya (D.A.Pratiwi. 2006: 286).    
B. Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan
            Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 30:
øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ßÅ¡øÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."                                                Kedudukan manusia di dunia adalah sebagai khalifah Allah atau pengganti Allah, yang diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam. Jadi manusia harus memanfaatkan alam seperlunya sehingga tidak terjadi kerusakan dan apabila terlanjur terjadi manusia itu kembali yang harus memperbaikinya (Syamsuri. 2006: 5).                Selain dalam Al-Qur’an, nabi Muhammad SAW juga mengemukan salah satu upaya penanggulangan kerusakan dan pelestarian lingkungan dalam Islam yaitu berupa perhatian akan penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Nabi Muhammad saw menggolongkan orang-orang yang menanam pohon sebagai shadaqah. Hal ini diungkapkan secara tegas dalam dalam hadits Rasulullah saw, yang berbunyi :
… قَالَ رَسُولُ اللَّهِ e مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ 
Artinya :
“…. Rasulullah saw bersabda : tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu adalah sadaqah”. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari Anas).
Salah satu tuntunan terpenting Islam dalam hubungannya dengan lingkungan, ialah bagaimana menjaga keseimbangan alam/ lingkungan dan habitat yang ada tanpa merusaknya. Karena tidak diragukan lagi bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di alam ini dengan perhitungan. Seperti dalam firman-Nya dalam QS. al-Mulk (67):
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ
Artinya :
Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang. Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang,
Keseimbangan yang diciptakan Allah swt, dalam suatu lingkungan hidup akan terus berlangsung dan baru akan terganggu jika terjadi suatu keadaan luar biasa, seperti gempa tektonik, gempa yang disebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi.
            Selain yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadist nabi di atas, ada beberapa cara untuk mencegah dan menangggulangi kerusakan lingkungan, antara lain:      1. Adanya etika lingkungan                                                                                                 Aktivitas manusia mempengaruhi kondisi serta kualitas lingkungan. Untuk menjaga agar kondisi alam tidak semakin parah, sudah selayaknya kita mengubah pola pemanfaatan alam yang cenderung merusak. Kesadaran tentang pengelolaan lingkungan memerlukan pemahaman dan penerapan prinsip ekologi serta etika lingkungan. Etika lingkungan berkaitan dengan sikap serta perilaku yang bersifat objektif terhadap kelestarian lingkungan (D.A.Pratiwi. 2006: 291).                                       2. Adanya pengelolaan lingkungan                                                                                      Pemanfaatan sumber daya alam harus meperhatikan tata cara pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan (D.A.Pratiwi. 2006: 292).                                                                             3. Adanya undang-undang lingkungan hidup                                                                                 Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh presiden republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini berisi 9 bab dan 24 pasal.                                                                  Undang-undang lingkungan hidup bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak para pelanggar yang menyebabkan rusaknya lingkungan (D.A.Pratiwi. 2006: 292).          4. Adanya daur ulang limbah                                                                                                           Limbah merupakan sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya. Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu keindahan, kenyamanan, dan kesehatan. Limbah ada yang berasal dari domestik (rumah tangga) dan ada yang berasal dari aktivitas pabrik/pembangunan.                                                                                Banyak Negara telah melakukan pemisahan limbah organik dan anorganik untuk keperluan daur ulang. Beberapa Negara juga telah menerapakan kebijakan meminimalisasi pemakaian plastik dan menggantikannya dengan kertas yang lebih ramah lingkungan. Penting bagi masyarakat untuk mengurangi limbah domestik dengan cara berhemat dan mengurangi sifat konsumtif (Mader 2004; Campbell et al. 2003).

















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, dari makalah ini saya dapat menyimpulkan:
1.    Kerusakan lingkungan ada beberapa jenis.
2.    Kerusakan lingkungan pasti ada penyebabnya.
3.    Setiap kerusakan lingkungan pasti ada cara mencegah dan menanggulanginya.
B. Saran
Dengan membaca dan mempelajari makalah ini diharapkan pembaca dapat berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan.